*'Teshuvah' bisa saya lakukan sesuai maksud TUHAN hanya dan hanya jika
Yesus Kristus, 'the first born of heaven & the only begotten of the
Father', satu-satunya kekuatan Allah dan hikmat Allah, satu-satunya
jalan dan kebenaran dan hidup, satu-satunya media komunikasi antara
Allah dan manusia, melalui kemahahadiran roh Kristus, roh kebenaran,
Sang Penghibur yg senantiasa hadir di sebelah kanan saya, yg adalah
hidupnya Kristus, kasih karunianya Kristus, tinggal bersemayam &
memerintah dlm hati & hidup saya, setiap hari setiap saat*
“Ketika kamu berada dalam kesusahan, dan semua hal ini menimpamu,
bahkan di hari-hari terakhir, jika kamu berpaling kepada Tuhan,
Allahmu, dan taat kepada suara-Nya, … Dia tidak akan meninggalkanmu,
tidak juga menghancurkanmu. Dan janganlah kamu melupakan perjanjian
nenek moyangmu yang telah dijanjikan-Nya kepada mereka.
Karena tanyakan sekarang tentang hari-hari yang telah lewat, yang ada
sebelum kamu, sejak hari Tuhan menciptakan manusia di bumi, dan
tanyakan dari satu sisi langit ke sisi yang lain, apakah pernah ada
hal yang besar seperti ini atau pernah mendengar seperti itu?...
Dari surga Dia membuatmu mendengar suara-Nya, agar Dia memberi
petunjuk kepadamu; dan di atas bumi Dia menunjukkan kepadamu api-Nya
yang besar; dan engkau mendengar firman-Nya dari tengah-tengah api.
{Lt188-1903.32}
Tujuan besar ini telah dibayangi dalam bentuk dan simbol. Semak yang
menyala-nyala, di mana Kristus menampakkan diri kepada Musa,
mengungkapkan Allah.... Allah yang maha pengasih menyelubungi
kemuliaan-Nya dalam bentuk yang paling rendah hati, sehingga Musa
dapat memandangNya dan hidup.
Jadi di tiang awan di siang hari dan tiang api di malam hari, Tuhan
berkomunikasi dengan Israel, menyatakan kepada manusia kehendak-Nya,
dan memberikan kepada mereka kasih karunia-Nya.
Kemuliaan Allah ditundukkan, dan keagungan-Nya terselubung, agar
penglihatan yang lemah dari manusia terbatas dapat melihatNya. Jadi
Kristus akan datang dalam “tubuh kehinaan kita” (Filipi 3:21, R.V.),
“dalam rupa manusia.” ... Kemuliaan-Nya terselubung, dan keagungan-Nya
tersembunyi, agar Ia dapat mendekat kepada orang-orang yang tergoda
dan berduka.{AG 45.5}
Bagaimana raja kafir itu tahu seperti apa Anak Allah itu? Para tawanan
Ibrani di Babel memiliki karakter yang mewakili kebenaran di
hadapannya. Ketika ditanya alasan iman mereka, mereka tanpa ragu-ragu
memberikannya, mengajar orang-orang di sekitar mereka tentang Tuhan
yang mereka sembah.
Mereka telah menceritakan tentang Kristus, Penebus yang akan datang;
dan dalam wujud yang ke Empat di tengah-tengah api, raja mengenali
Anak Allah. {SS 264.4}
*Tulisan aslinya :*
“When thou art in tribulation, and all these things are come upon
thee, even in the latter days, if thou turn to the Lord thy God, and
shalt be obedient unto His voice, ... He will not forsake thee,
neither destroy thee, nor forget the covenant of thy fathers which He
sware unto them. For ask now of the days that are past, which were
before thee, since the day that God created man upon the earth, and
ask from the one side of the heaven unto the other, whether there hath
been any such thing as this great thing is, or hath been heard like
it?...
Out of heaven He made thee to hear His voice, that He might instruct
thee; and upon earth He showed thee His great fire; and thou heardest
His words out of the midst of the fire. {Lt188-1903.32}
This great purpose had been shadowed forth in types and symbols. The
burning bush, in which Christ appeared to Moses, revealed God.... The
all-merciful God shrouded His glory in a most humble type, that Moses
could look upon it and live. So in the pillar of cloud by day and the
pillar of fire by night, God communicated with Israel, revealing to
men His will, and imparting to them His grace. God’s glory was
subdued, and His majesty veiled, that the weak vision of finite men
might behold it. So Christ was to come in “the body of our
humiliation” (Philippians 3:21, R.V.), “in the likeness of men.” ...
His glory was veiled, His greatness and majesty were hidden, that He
might draw near to sorrowful, tempted men.{AG 45.5}
How did that heathen king know what the Son of God was like? The
Hebrew captives in Babylon had in character represented before him the
truth. When asked for a reason of their faith, they had given it
without hesitation, teaching those around them of the God whom they
worshiped. They had told of Christ, the Redeemer to come; and in the
form of the fourth in the midst of the fire the king recognized the
Son of God. {SS 264.4}
Comments
Post a Comment