Dan Aku akan menegakkan perjanjian-Ku antara Aku dan kamu dan keturunanmu setelah kamu dalam generasi mereka untuk perjanjian yang kekal, untuk menjadi Allah bagimu, dan untuk keturunanmu setelah kamu. Kejadian 17:7. {FLB 77.1}
Sebagaimana Alkitab menyajikan dua hukum, yang satu tidak berubah dan kekal, yang lain bersifat sementara, maka ada dua perjanjian. Perjanjian kasih karunia pertama kali dibuat dengan manusia di Eden, ketika setelah Kejatuhan, diberikan janji ilahi bahwa benih perempuan harus meremukkan kepala ular.
Kepada semua orang perjanjian ini menawarkan pengampunan, dan kasih karunia Allah yang membantu untuk ketaatan di masa depan melalui iman di dalam Kristus. Itu juga menjanjikan mereka kehidupan kekal dengan syarat kesetiaan pada hukum Allah. Dengan demikian para bapa bangsa menerima harapan keselamatan. {FLB 77.2}
Perjanjian yang sama ini diperbarui kepada Abraham dalam janji, “Dalam keturunanmu semua bangsa di bumi akan diberkati.” Kejadian 22:18. Janji ini menunjuk kepada Kristus. Jadi Abraham memahaminya, dan dia percaya kepada Kristus untuk pengampunan dosa.
Iman inilah yang diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran. Perjanjian dengan Abraham juga mempertahankan otoritas hukum Allah. Tuhan menampakkan diri kepada Abraham, dan berkata, “Akulah Allah Yang Mahakuasa; berjalanlah di hadapan-Ku, dan jadilah engkau sempurna.”
Kesaksian Allah tentang hamba-Nya yang setia adalah, “Abraham mendengarkan suara-Ku, dan menuruti kewajiban-Ku, perintah-Ku, ketetapan-Ku, dan hukum-Ku.” Kejadian 17:1; 26:5.... {FLB 77.3}
And I will establish my covenant between me and thee and thy seed after thee in their generations for an everlasting covenant, to be a God unto thee, and to thy seed after thee. Genesis 17:7. {FLB 77.1}
As the Bible presents two laws, one changeless and eternal, the other provisional and temporary, so there are two covenants. The covenant of grace was first made with man in Eden, when after the Fall, there was given a divine promise that the seed of the woman should bruise the serpent’s head. To all men this covenant offered pardon, and the assisting grace of God for future obedience through faith in Christ. It also promised them eternal life on condition of fidelity to God’s law. Thus the patriarchs received the hope of salvation. {FLB 77.2}
This same covenant was renewed to Abraham in the promise, “In thy seed shall all the nations of the earth be blessed.” Genesis 22:18. This promise pointed to Christ. So Abraham understood it, and he trusted in Christ for the forgiveness of sins. It was this faith that was accounted unto him for righteousness. The covenant with Abraham also maintained the authority of God’s law. The Lord appeared unto Abraham, and said, “I am the Almighty God; walk before me, and be thou perfect.” The testimony of God concerning His faithful servant was, “Abraham obeyed my voice, and kept my charge, my commandments, my statutes, and my laws.” Genesis 17:1; 26:5.... {FLB 77.3}
Comments
Post a Comment