Berbicara tentang orang-orang yang setia di masa lalu, Paulus berkata, “Dalam iman mereka semua ini telah mati sebagai orang-orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi yang hanya dari jauh melihatnya dan melambai-lambai kepadanya dan yang mengakui, bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini.
Sebab mereka yang berkata demikian menyatakan, bahwa mereka dengan rindu mencari suatu tanah air. Dan kalau sekiranya dalam hal itu mereka ingat akan tanah asal, yang telah mereka tinggalkan, maka mereka cukup mempunyai kesempatan untuk pulang ke situ.
Tetapi sekarang mereka merindukan tanah air yang lebih baik yaitu satu tanah air sorgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka.” [Ibrani 11:13-16.]
Harapan besar yang selalu ada dalam pandangan para bapa leluhur dan para nabi—sebuah kota yang memiliki fondasi, yang pembuat dan pembangunnya adalah Allah—turun kepada para murid.
Mereka menggambarkan dan meramalkan dalam nubuatan sebuah negeri yang lebih baik, bahkan yang surgawi, dalam pencarian yang mereka bersedia menjadi peziarah dan orang asing di bumi ini, tanpa keinginan untuk kembali ke hubungan yang pernah mereka miliki dgn dunia. {Lt128-1897.14}
Kristus membawa daya tarik yang sama untuk dilihat, dengan mengatakan, “Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu.
Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.” [Yohanes 14:2.] Mari kita bersiap untuk pindah ke negeri yang lebih baik itu, bahkan yg surgawi. {Lt128-1897.15}
Speaking of faithful men of the past, Paul says, “These all died in faith, not having received the promises, but having seen them afar off, and were persuaded of them, and embraced them, and confessed that they were strangers and pilgrims on the earth. For they that say such things declare plainly that they seek a country. And truly if they had been mindful of that country from whence they came out, they might have had opportunity to have returned. But now they desire a better country, that is, an heavenly; wherefore God is not ashamed to be called their God; for he hath prepared for them a city.” [Hebrews 11:13-16.] The great hope which the patriarchs and prophets had constantly in view—a city which hath foundations, whose maker and builder is God—came down to the disciples. They described and foretold in prophecy a better country, even a heavenly, in seeking which they were willing to be pilgrims and strangers upon this earth, with no desire to return to the associations they once had in the world. {Lt128-1897.14}
Christ brought the same attraction to view, saying, “In my Father’s house are many mansions (permanent abiding places). I go to prepare a place for you.” [John 14:2.] Let us prepare to move to that better country, even the heavenly. {Lt128-1897.15}
Comments
Post a Comment