Melalui pengajaran dan menghidupkan ajaran, saya wajib jadi saksi kuasa kebenaran dan kasih karunia Kristus yg adalah roh Kristus sungguh berdiam dlm hati dan hidup saya, dan hal ini menunjukkan bahwa Sabat Hari Ketujuh benar jadi tanda antara saya dan Allah yg saya sembah ?
Apakah gereja saya yang terorganisir, panji-panji kebenarannya tertinggal dalam debu karena saya, jemaah gereja, ternyata tidak melakukan pelayanan kepada Allah, tetapi melayani kesenangan saya sendiri ?
Ternyata saya bekerja melalui pengaruh yang mengelilingi jiwa. Dengan ajaran dan teladan, dalam pemanjaan diri, dalam kebiasaan berpakaian duniawi saya, dalam kata-kata dan tindakan, saya sesungguhnya sdg bersaksi melawan kebenaran, melawan penyangkalan diri, melawan kelembutan Kristus ?
Saya ternyata kedapatan dingin secara rohani, dan jauh terpisah dari Kristus, ...walaupun saya mengaku seorang pemelihara sabat yg disiplin, tegas & ketat, pembawa persembahan & perpuluhan yg 'sharp & super on time', 'pelayan' dan penda'wah yg tak kenal lelah, 'endorser' cinta kasih yg lantang, pejuang hak azasi manusia yg teguh, penjunjung tinggi nilai2 toleransi serta tak ketinggalan penderma yg tersohor ?
Anggota gereja harus memikul beban tanggung jawab.
Mereka harus menjaga jiwa mereka sendiri dalam kasih Allah dengan menggunakan semua kekuatan yang mereka miliki.
Melalui ajaran dan teladan mereka harus memberikan kesaksian tentang kuasa kebenaran dan kasih karunia Kristus atas hati manusia.
Ini menunjukkan kebenaran bahwa Sabat Hari Ketujuh adalah tanda antara mereka dan Allah mereka.
Ketaatan dalam pemeliharaan hari Sabat bersaksi tentang pengudusan yang diterima melalui pemeliharaannya. 19MR 173.1
Di banyak gereja kita yang terorganisir, panji-panji kebenaran tertinggal dalam debu karena para anggotanya tidak melakukan pelayanan kepada Allah, tetapi melayani kesenangan mereka sendiri.
Mereka bekerja melalui pengaruh yang mengelilingi jiwa. Dengan ajaran dan teladan, dalam pemanjaan diri, dalam kebiasaan berpakaian duniawi mereka, dalam kata-kata dan tindakan mereka, mereka bersaksi melawan kebenaran, melawan penyangkalan diri, melawan kelembutan Kristus.
Mereka dingin secara rohani, dan jauh terpisah dari Kristus.
Jika mereka mengikuti jejak Kristus, mereka akan mengambil bagian dalam penyangkalan diri-Nya, pengorbanan diri-Nya, sehingga mereka dapat mengangkat dan menyelamatkan jiwa-jiwa yang sedang binasa. 19MR 173,2
Tulisan aslinya :
The church members should carry a weight of responsibility. They should keep their own souls in the love of God by exercising all the powers they have. By precept and example they should bear witness of the power of the truth and grace of Christ upon human hearts. This will commend the truth that the Seventh-day Sabbath is a sign between them and their God. Obedience in the observance of the Sabbath testifies of the sanctification received through its observance. 19MR 173.1
In many of our organized churches the banner of truth is trailing in the dust because the members are not doing service to God, but are serving their own pleasure. They work through the influences that surround the soul. By precept and example, in self-indulgence, in their worldly habits of dress, in their words and actions, they testify against the truth, against self-denial, against the meekness of Christ. They are cold spiritually, and far separated from Christ. If they followed in the footsteps of Christ, they would be partakers of His self-denial, of His self-sacrifice, that they might lift up and save the souls that are ready to perish. 19MR 173.2
Comments
Post a Comment