Gal. 3:29 Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.
Pengecaman Kristus terhadap orang Yahudi adalah pelajaran bagi kita. “Sebab yang disebut Yahudi bukanlah orang yang lahiriah Yahudi, dan yang disebut sunat, bukanlah sunat yang dilangsungkan secara lahiriah. Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah." Roma 2:28, 29
“Dan jika kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham.” Hal-hal yang terjadi kepada mereka adalah “untuk contoh; dan itu ditulis untuk peringatan kita, yang kepadanya akhir dunia akan datang. Karenanya biarlah dia yang mengira dia berdiri mengindahkan agar dia tidak jatuh. " {YI 24 September 1896, par. 7}
Juruselamat yang berbelas kasih, yang memperlakukan dengan kelembutan orang-orang berdosa, yang tidak pernah menolak kelembutan dan penyesalan sejati, betapapun besarnya rasa bersalahnya, mengucapkan kecaman yang paling pedas terhadap mereka yang tidak menghargai terang dari surga; yang tidak berjalan dalam terang itu sendiri, juga tidak memperluas pengaruh sorakannya kepada mereka yang berada dalam kegelapan.
Akankah dia lebih senang dengan kita jika kita mengabaikan berkat dan tanggung jawab yang dikirim Surga? {YI 24 September 1896, par. 8}
Christ’s denunciation of the Jews is a lesson for us. “For he is not a Jew, which is one outwardly; neither is that circumcision, which is outward in the flesh: but he is a Jew, which is one inwardly; and circumcision is that of the heart, in the spirit, and not in the letter; whose praise is not of men, but of God.” Romans 2:28, 29 “And if ye be Christ’s, then are ye Abraham’s seed.” The things that happened unto them were “for ensamples; and they are written for our admonition, upon whom the ends of the world are come. Wherefore let him that thinketh he standeth take heed lest he fall.” {YI September 24, 1896, par. 7}
The compassionate Saviour, who treated with tenderness the very chief of sinners, who never spurned true meekness and penitence, however great the guilt, uttered the most scathing denunciations against those who did not appreciate the light from heaven; who neither walked in the light themselves, nor extended its cheering influence to those in darkness. Will he be better pleased with us if we neglect our Heaven-sent blessings and responsibilities? {YI September 24, 1896, par. 8}
Comments
Post a Comment