Skip to main content

Sabat, 17 April 2021. Satu Perjanjian Kekal

Harusnya saya paham bahwa perjanjian Abraham disahkan oleh darah Kristus, dan itu disebut perjanjian "kedua," atau "baru," karena darah yang digunakan untuk dimeteraikan dicurahkan setelah darah perjanjian pertama ?

Perjanjian kasih karunia bukanlah kebenaran baru, karena itu ada dalam pikiran Tuhan dari segala kekekalan. Inilah mengapa ini disebut perjanjian yang kekal ?

Sudahkah saya juga menerima perjanjian kekal yang mengacu hanya kepada Yesus Kristus, Anak Allah, bukan perjanjian yg selain itu ?

Kej. 17:7 Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu.

Karena Alkitab menyajikan dua hukum, yang satu tidak berubah dan kekal, yang lain bersifat sementara, jadi ada dua perjanjian. 

Perjanjian anugrah pertama kali dibuat dengan manusia di Eden, ketika setelah Kejatuhan, diberikan janji ilahi bahwa benih perempuan akan meremukkan kepala ular. Kepada semua orang perjanjian ini menawarkan pengampunan, dan anugerah bantuan dari Allah untuk ketaatan di masa depan melalui iman di dalam Kristus. 

Itu juga menjanjikan mereka kehidupan kekal dengan syarat setia pada hukum Tuhan. Dengan demikian para patriark menerima harapan keselamatan. {FLB 77,2}

Perjanjian yang sama ini diperbarui kepada Abraham dengan janji, "Dalam benihmu semua bangsa di bumi akan diberkati." Kejadian 22:18. 

Janji ini menunjuk pada Kristus. 

Jadi Abraham memahaminya, dan dia percaya kepada Kristus untuk pengampunan dosa. Iman inilah yang diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran. 

Perjanjian dengan Abraham juga mempertahankan otoritas hukum Allah. Tuhan menampakkan diri kepada Abraham, dan berkata, “Akulah Allah Yang Mahakuasa; berjalanlah di depanku, dan jadilah engkau sempurna. ” 

Kesaksian Allah mengenai hamba-Nya yang setia adalah, “Abraham mematuhi suaraKU, dan menaati tanggung jawabKU, perintah-perintahKU, ketetapan-ketetapanKU, dan hukum-hukumKU.” Kejadian 17: 1; 26: 5 .... {FLB 77.3}

Perjanjian Abraham disahkan oleh darah Kristus, dan itu disebut perjanjian "kedua," atau "baru," karena darah yang digunakan untuk dimeteraikan dicurahkan setelah darah perjanjian pertama. {FLB 77.4}

Perjanjian kasih karunia bukanlah kebenaran baru, karena itu ada dalam pikiran Tuhan dari segala kekekalan. Inilah mengapa ini disebut perjanjian yang kekal.47 {FLB 77.5}

Ada harapan bagi kita hanya saat kita berada di bawah perjanjian Abraham, yaitu perjanjian kasih karunia oleh iman di dalam Kristus Yesus. Injil yang dikhotbahkan kepada Abraham, yang melaluinya dia memiliki harapan, adalah Injil yang sama yang diberitakan kepada kita hari ini .... Abraham memandang kepada Yesus, yang juga penulis dan penyempurna iman kita.{FLB 77.6}

And I will establish my covenant between me and thee and thy seed after thee in their generations for an everlasting covenant, to be a God unto thee, and to thy seed after thee. Genesis 17:7. {FLB 77.1}

As the Bible presents two laws, one changeless and eternal, the other provisional and temporary, so there are two covenants. The covenant of grace was first made with man in Eden, when after the Fall, there was given a divine promise that the seed of the woman should bruise the serpent’s head. To all men this covenant offered pardon, and the assisting grace of God for future obedience through faith in Christ. It also promised them eternal life on condition of fidelity to God’s law. Thus the patriarchs received the hope of salvation. {FLB 77.2}

This same covenant was renewed to Abraham in the promise, “In thy seed shall all the nations of the earth be blessed.” Genesis 22:18. This promise pointed to Christ. So Abraham understood it, and he trusted in Christ for the forgiveness of sins. It was this faith that was accounted unto him for righteousness. The covenant with Abraham also maintained the authority of God’s law. The Lord appeared unto Abraham, and said, “I am the Almighty God; walk before me, and be thou perfect.” The testimony of God concerning His faithful servant was, “Abraham obeyed my voice, and kept my charge, my commandments, my statutes, and my laws.” Genesis 17:1; 26:5.... {FLB 77.3}

The Abrahamic covenant was ratified by the blood of Christ, and it is called the “second,” or “new,” covenant, because the blood by which it was sealed was shed after the blood of the first covenant.46 {FLB 77.4}

The covenant of grace is not a new truth, for it existed in the mind of God from all eternity. This is why it is called the everlasting covenant.47 {FLB 77.5}

There is hope for us only as we come under the Abrahamic covenant, which is the covenant of grace by faith in Christ Jesus. The gospel preached to Abraham, through which he had hope, was the same gospel that is preached to us today.... Abraham looked unto Jesus, who is also the author and the finisher of our faith.48 {FLB 77.6}


Comments

Popular posts from this blog

Sabtu, 31 Oktober 2020. Lebih Banyak lagi Pelajaran dari Guru Agung

Bartimeus yg buta rindu bertemu Yesus Kristus utk disembuhkan dan berhasil bertemu dan disembuhkan, namun banyak orang yang bisa melihat yang tidak mampu bertemu Juruselamat dunia ? apa saya sungguh membutuhkan Yesus Kristus dalam hidup saya atau saya hanya sekadar orang yg bisa melihat tapi 'buta' akan kebutuhan Juruselamat (tahukah saya kenapa saya masih 'buta' sampai hari ini) ? Orang Farisi dan para 'guru2 spiritual' yg handal dlm mengajarkan firman, para ahli2 kitab tidak dapat melihat keindahan di dalam Yesus Kristus, mereka nampaknya melihat tapi 'buta' juga ? Yesus yang mana sesungguhnya yg sdg saya 'pandang' ? Yesus Kristus atau 'Yesus' yang lain (another Jesus) yg menginspirasi 'lifestyle' saya ? Tahukah saya, saat saya 'memandang' maka saya akan diubahkan serupa dengan yg saya 'pandang' ? Sadarkah saya, jika saya 'memandang' Yesus Kristus yang biasa berpakaian sederhana dan hidup sederhana, maka ...

Rabu, 21 Juli 2021. Sesuatu yang Baru

Saya wajib mengakui semua dosa saya, jangan ada yang tersisa yang disembunyikan ? Dengan mengakui dosa kepada Allah dan juga kepada sesama manusia, saya telah mati bagi diri sendiri dan Kristus muncul dalam hidup saya ? Saya wajib memeriksaan diri, mencari firmanNya dalam Kitab Suci, dan doa yang rendah hati, dengan bantuan Roh Kudus saya akan dimampukan melihat kesalahan saya untuk segera diperbaiki dan saya akan dimampukanNya memahami tipu daya kuasa kegelapan yg menipu itu ? Kata-kata Daud adalah doa dari jiwa yang bertobat: “Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar! Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku! Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kauanggap jahat, supaya ternyata Engkau adil dalam putusan-Mu, bersih dalam penghukuman-Mu.  Sesungguhnya, dal...

Minggu, 19 September 2021.

Youtube Thumbnail Image https://staticdotwixstaticdotcom/media/7eeb4b_13ec61aa7d6449859eeb1f37d59f660e~mv2dotjpg/v1/fill/w_350,h_350,al_c,q_90/7eeb4b_13ec61aa7d6449859eeb1f37d59f660e~mv2dotjpg Sebagaimana Yesus Kristus, melalui roh Kristus memperhatikan & memelihara Yohanes di pulau Patmos, juga semua umatNya yang tersisa yang tercerai-berai—ada yang di gunung, ada yang diasingkan, ada yang dikejar, ada yang dianiaya, Roh Kristus yang sama juga melayani, memperhatikan & memelihara gerejaNya dan umatNya yang sisa sampai hari ini, menggenapi janjiNya, “Sesungguhnya, Aku menyertai kamu selalu, bahkan sampai akhir zaman.” Matius 28:20 Yohanes, diasingkan di Pulau Patmos, ... mendengar suara yang berkata, "Aku adalah Alfa dan Omega, yang pertama dan yang terakhir" (Wahyu 1:11). Mendengar suara itu, Yohanes jatuh tersungkur seolah mati.  Dia tidak mampu melihat kemuliaan Ilahi. Tetapi sebuah tangan mengangkat Yohanes, dan suara yang dia ingat sebagai suara Tuannya. Ia dikua...