Harusnya saya sdh paham, Allah itu setia, oleh Siapa saya dipanggil untuk bersekutu dengan AnakNya, membangun saya di dalam Kristus, bukan dgn yg lain, selain Yesus Kristus, AnakNya Yang Tunggal ?
Yang ini juga harusnya saya paham juga, satu-satunya cara bagi saya untuk bahagia adalah dengan menaati hukum kerajaan Allah Bapa ?
Pengorbanan ide-ide saya, keinginan saya, diperlukan jika saya ingin menjadi satu dengan Kristus di dalam Allah Bapa. Semua yang saya miliki dan yang saya miliki harus diletakkan di kaki Kristus ?
Sudahkah saya serahkan semua hidup & aksesoris hidup saya hanya bagi kemuliaan NamaNYA saja, dan bukan nama saya ?
Kel. 19:5 Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi.
Janji ini diberikan tidak hanya untuk Israel tetapi untuk semua yang taat pada Firman Allah.
Mereka yang hidup di tengah bahaya zaman akhir mungkin menyadari bahwa sama seperti di awal pengalaman mereka, kebenaran menyatukan mereka dengan Juruselamat, demikian pula Dia yang adalah Penulis dan Penyempurna iman mereka akan menyempurnakan pekerjaan yang telah Dia mulai bagi mereka.
Allah itu setia, oleh Siapa kita dipanggil untuk bersekutu dengan AnakNya.
Saat pria dan wanita bekerja sama dengan Allah dalam melakukan pekerjaan yang telah Dia berikan kepada mereka, mereka maju dari kekuatan ke kekuatan yang lebih besar.
Saat mereka menjalankan iman yang sederhana, percaya hari demi hari bahwa Allah tidak akan gagal untuk membangun mereka di dalam Kristus, Allah berkata kepada mereka seperti yang Dia lakukan kepada Israel kuno: “Engkau adalah orang-orang suci bagi Tuhan, Allahmu: Tuhan, Allahmu, telah memilih engkau menjadi orang yang istimewa bagi diriNya sendiri, di atas semua orang yang ada di atas muka bumi. " Ulangan 7: 6. {OHC 24.2}
Dengan demikian Allah mampu dan mau memimpin semua yang akan dipimpin. Dia ingin mengajari masing-masing pelajaran tentang kepercayaan terus-menerus, iman yang teguh, dan ketundukan yang tidak perlu dipertanyakan lagi. Dia berkata kepada masing-masing, Akulah Tuhan, Allahmu. Berjalanlah dengan Aku, dan Aku akan mengisi jalanmu dengan cahaya .... {OHC 24.3}
Tapi Allah menuntut ketaatan pada semua perintah-Nya.
Satu-satunya cara bagi manusia untuk bahagia adalah dengan menaati hukum kerajaan Allah. {OHC 24.4}
Hidup, dengan keistimewaan dan keberkahannya, adalah anugerah Allah.
Marilah kita mengingat bahwa semua yang kita miliki berasal dari Allah, dan harus sepenuhnya dan dengan cuma-cuma dikuduskan kepada-Nya.
Paulus menyatakan, “Aku menghitung segala sesuatu kecuali kehilangan atas kemuliaan Kristus Yesus Tuhanku, yang untuknya aku telah menderita kehilangan segala sesuatu, dan menghitungnya kecuali kotoran agar aku dapat memenangkan Kristus, dan ditemukan di dalam dia, tidak memiliki kebenaran saya sendiri, tetapi kebenaran yang berasal dari Allah oleh iman. " Filipi 3: 8.
Pengorbanan ide-ide kita, keinginan kita, diperlukan jika kita ingin menjadi satu dengan Kristus di dalam Allah. Semua yang kita miliki dan yang kita miliki harus diletakkan di kaki Kristus.{OHC 24.5}
Now therefore, if ye will obey my voice indeed, and keep my covenant, then ye shall be a peculiar treasure unto me above all people: for all the earth is mine. Exodus 19:5. {OHC 24.1}
This pledge was given not only to Israel but to all who are obedient to God’s Word. Those who live amid the perils of the last days may realize that just as at the beginning of their experience the truth united them to the Saviour, so He who is the author and finisher of their faith will perfect the work He has begun for them. God is faithful, by whom we are called to fellowship with His Son. As men and women cooperate with God in doing the work He has given them, they go forward from strength to greater strength. As they exercise simple faith, believing day by day that God will not fail to establish them in Christ, God says to them as He did to ancient Israel: “Thou art an holy people unto the Lord thy God: the Lord thy God hath chosen thee to be a special people unto himself, above all people that are upon the face of the earth.” Deuteronomy 7:6. {OHC 24.2}
Thus God is able and willing to lead all who will be led. He desires to teach each one a lesson of constant trust, unwavering faith, and unquestioning submission. He says to each one, I am the Lord thy God. Walk with Me, and I will fill thy path with light.... {OHC 24.3}
But God requires obedience to all His commands. The only way in which it is possible for men to be happy is by rendering obedience to the laws of God’s kingdom. {OHC 24.4}
Life, with its privileges and endowments, is God’s gift. Let us remember that all we have comes from God, and is to be wholly and freely consecrated to Him. Paul declares, “I count all things but loss for the excellency of Christ Jesus my Lord, for whom I have suffered the loss of all things, and do count them but dung that I may win Christ, and be found in him, not having mine own righteousness, but the righteousness which is of God by faith.” Philippians 3:8. The sacrifice of our ideas, our will, is necessary if we would be one with Christ in God. All we have and are must be laid at Christ’s feet.36 {OHC 24.5}
Comments
Post a Comment