Kej. 15:7 Lagi firman TUHAN kepadanya: "Akulah TUHAN, yang membawa engkau keluar dari Ur-Kasdim untuk memberikan negeri ini kepadamu menjadi milikmu."
Tuhan merancang bahwa Abraham harus menjadi saluran terang dan berkat, bahwa dia harus memiliki pengaruh yang mengumpulkan, dan bahwa Tuhan harus memiliki umat di bumi. Abraham harus berada di dunia, merefleksikan dalam hidupnya karakter Yesus.
Ketika dia menerima panggilan ilahi, Abraham bukanlah orang yang termasyhur, bukan pemberi hukum, atau penakluk. Dia adalah seorang gembala sederhana, tinggal di tenda, tetapi mempekerjakan banyak pekerja untuk menjalankan pekerjaannya yang sederhana. Dan kehormatan yang dia terima adalah karena kesetiaannya kepada Tuhan, integritasnya yang ketat dan transaksi yang adil. {YRP 255.2}
Tuhan berfirman tentang dia: “Haruskah Aku menyembunyikan dari Abraham hal yang Aku lakukan; melihat bahwa Abraham pasti akan menjadi bangsa yang besar dan perkasa, dan semua bangsa di bumi akan diberkati di dalam dia? Karena Aku mengenalnya, bahwa dia akan memerintahkan anak-anaknya dan seisi rumahnya mengikuti dia, dan mereka akan menjaga jalan Tuhan, untuk melakukan keadilan dan penghakiman; agar Tuhan mendatangkan ke atas Abraham apa yang telah Dia bicarakan tentang dia ”(Kejadian 18: 17-19). {YRP 255.3}
Kehidupan Abraham yang tidak egois membuatnya benar-benar menjadi “tontonan bagi dunia, dan bagi para malaikat, dan bagi manusia” (1 Korintus 4: 9).
Dan Tuhan menyatakan Dia akan memberkati mereka yang memberkati Abraham, dan bahwa Dia akan menghukum mereka yang menyalahgunakan atau melukai dia.
Melalui pengalaman Abraham dalam kehidupan religiusnya, pengetahuan yang benar tentang Yehuwa telah dikomunikasikan kepada ribuan orang; dan terangnya akan memancarkan sinarnya di sepanjang jalan orang-orang yang mengamalkan kesalehan, iman, pengabdian, dan ketaatan Abraham. {YRP 255,4}
Abraham memiliki pengetahuan tentang Kristus; karena Tuhan telah menerangi dia sehubungan dengan Penebus dunia.
Dan dia memberi tahu seisi rumahnya dan anak-anaknya bahwa persembahan korban menggambarkan Kristus, Anak Domba Allah, yang akan disembelih karena dosa-dosa dunia.
Karena itu, dia mengumpulkan orang-orang yang bertobat untuk percaya pada Satu-satunya Allah yang benar dan hidup. — The Youth’s Instructor, 4 Maret 1897. {YRP 255.5}
God designed that Abraham should be a channel of light and blessing, that he should have a gathering influence, and that God should have a people on the earth. Abraham was to be in the world, reflecting in his life the character of Jesus. When he received the divine call, Abraham was not a man of renown, neither a lawgiver, nor a conqueror. He was a simple herdsman, dwelling in tents, but employing a large number of workmen to carry on his humble employment. And the honor which he received was because of his faithfulness to God, his strict integrity and just dealing. {YRP 255.2}
The Lord said of him: “Shall I hide from Abraham that thing which I do; seeing that Abraham shall surely become a great and mighty nation, and all the nations of the earth shall be blessed in him? For I know him, that he will command his children and his household after him, and they shall keep the way of the Lord, to do justice and judgment; that the Lord may bring upon Abraham that which he hath spoken of him” (Genesis 18:17-19). {YRP 255.3}
Abraham’s unselfish life made him indeed a “spectacle unto the world, and to angels, and to men” (1 Corinthians 4:9). And the Lord declared He would bless those who blessed Abraham, and that He would punish those who misused or injured him. Through Abraham’s experience in his religious life a correct knowledge of Jehovah has been communicated to thousands; and his light will shed its beams all along the path of those who practice the piety, the faith, the devotion, and the obedience of Abraham. {YRP 255.4}
Abraham had a knowledge of Christ; for the Lord had enlightened him in regard to the world’s Redeemer. And he made known to his household and his children that the sacrificial offerings prefigured Christ, the Lamb of God, who was to be slain for the sins of the world. Thus he gathered converts to believe in the only true and living God.—The Youth’s Instructor, March 4, 1897. {YRP 255.5}
Comments
Post a Comment