Ikut Tuhan, bukan utk keuntungan finansial, ikut Tuhan karena keselamatan hanya ada padaNya ?
Kej. 12:2 Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
Abraham adalah cahaya yang terang dan bersinar. Imannya, kesalehannya, pengabdiannya, adalah untuk menjaga pengetahuan tentang Allah tetap hidup di zaman di mana dia hidup. “Tuhan telah berfirman kepada Abram, Keluarkan engkau dari negerimu, dan dari kerabatmu, dan dari rumah ayahmu, ke sebuah negeri yang akan Aku tunjukkan kepadamu: dan Aku akan menjadikan engkau sebuah bangsa yang besar, dan Aku akan memberkati engkau , dan buatlah namamu besar: dan engkau akan menjadi berkat. ”
Abraham akan memiliki pengaruh yang lebih besar dengan orang asing daripada dengan mereka yang berhubungan dengannya.
Oleh karena itu, dia diminta untuk meninggalkan kerabatnya, dan janji Tuhan kepadanya adalah, "Aku akan memberkati mereka yang memberkatimu, dan mengutuk dia yang mengutukmu: dan di dalammu semua keluarga di bumi akan diberkati." {YI 4 Maret 1897, par. 1}
Abraham menuruti suara Tuhan. Tidak lama setelah dia memiliki indikasi kehendak Tuhan dia siap untuk patuh.
Dia tidak berhenti untuk mempertimbangkan apakah itu akan menguntungkan secara finansial untuk melakukan ini.
Dalam iman, menaruh keyakinannya pada tuntunan Tuhan, dia meninggalkan rumah dan kerabatnya, dan "pergi keluar, tidak tahu kemana dia pergi." {YI 4 Maret 1897, par. 2}
Abraham was a bright and shining light. His faith, his piety, his devotion, were to keep the knowledge of God alive in the age in which he lived. “The Lord had said unto Abram, Get thee out of thy country, and from thy kindred, and from thy father’s house, unto a land that I will show thee: and I will make of thee a great nation, and I will bless thee, and make thy name great: and thou shalt be a blessing.” Abraham would have greater influence with strangers than with those who were connected with him. He was therefore required to leave his kindred, and the Lord’s promise to him was, “I will bless them that bless thee, and curse him that curseth thee: and in thee shall all families of the earth be blessed.” {YI March 4, 1897, par. 1}
Abraham obeyed the voice of God. No sooner did he have an indication of God’s will than he was ready to obey. He did not stop to consider whether it would be for his financial advantage to do this. In faith, putting his confidence in the guidance of God, he left his home and his kindred, and “went out, not knowing whither he went.” {YI March 4, 1897, par. 2}
Comments
Post a Comment