Orang-orang yg mengaku pengikut Yesus Kristus, yang telah puas membiarkan para pemimpin agama yg selama ini 'menyuapi' saya dalam menyelidiki Kitab Suci, melihat bahwa saya akan menerima ganjaran atas kemanjaan spiritual yg selama ini saya praktekkan ?
Orang2 duniawi yg perkasa, cerdas dan 'powerful', yg saya kagumi dan panuti selama ini bersembunyi di dalam gua dan di bebatuan pegunungan; dan berkata kepada pegunungan dan bebatuan, Jatuhlah pada kami, dan sembunyikan kami dari wajah Dia yang duduk di atas takhta, dan dari murka Anak Domba: karena hari besar murka-Nya telah tiba; dan siapa yang bisa bertahan ?
Para pemimpin2 spiritual duniawi sewaan, yang telah merebut Kitab Suci, dan mengajarkan doktrin perintah-perintah tradisi manusia kepada saya, melihat bahwa mereka harus bertanggung jawab atas jiwa saya yg mereka telah tuntun ke dalam kesalahan dan kemurtadan ?
Pada akhirnya apakah saya akan beroleh berkat hidup kekal atau kutuk kebinasaan pada "Hari Pembalasan Allah" ?
2 Tes. 1:8 dan mengadakan pembalasan terhadap mereka yang tidak mau mengenal Allah dan tidak mentaati Injil Yesus, Tuhan kita.
Dan akankah kedatangan Kristus yang kedua kali dalam kemuliaan? —Tidak; Dia datang untuk menang. Saat kematianNya, ciptaan menyelimuti diriNya dalam kegelapan, dan seluruh alam bersimpati dengan kesedihan dan penghinaannya.
Pada kemunculanNya yang kedua, alam akan bersaksi tentang kemenanganNya. Banyak yang menganggap enteng Kristus sekarang.
Mereka meremehkan dan menolak Dia, dan berkata, “Dimana janji kedatanganNya? karena sejak para ayah tertidur, semua hal berlanjut seperti semula. " Namun kita membaca, “Dia datang dengan awan; dan setiap mata akan melihatNya. "
Yesus yang sama yang penebusanNya telah ditolak, yang para pengikutNya telah dihina dan dibenci, akan diungkapkan dari surga “dalam nyala api untuk membalas dendam kepada mereka yang tidak mengenal Tuhan, dan yang tidak mematuhi Injil Tuhan kita Yesus Kristus: siapa yang akan dihukum dengan kehancuran abadi dari hadirat Tuhan, dan dari kemuliaan kuasaNya. " "Dan semua orang di bumi akan meratap karena Dia." {RH 22 November 1898, par. 12}
Khidmat akan menjadi hari keputusan akhir. Dalam penglihatan kenabian rasul Yohanes menggambarkannya: “Dan aku melihat takhta putih yang besar, dan Dia yang duduk di atasnya, yang dariNya bumi dan langit melarikan diri; dan tidak ditemukan tempat untuk mereka. Dan aku melihat orang mati, kecil dan besar, berdiri di hadapan Tuhan; dan buku-buku dibuka: dan buku lain dibuka, yaitu buku kehidupan: dan orang mati dihakimi dari hal-hal yang tertulis di dalam buku-buku itu, menurut pekerjaan mereka. "
Maka bukankah sangat penting bagi kita, secara individu, bahwa pekerjaan kita adalah pekerjaan yang benar? Waktu percobaan diberikan kepada kita, kesempatan dan hak istimewa diberikan kepada kita, untuk memastikan panggilan dan pilihan kita. Betapa kita harus menghargai waktu yang berharga ini, dan meningkatkan setiap bakat yang telah Tuhan berikan, agar kita dapat menjadi penatalayan yang setia atas diri kita sendiri, menjaga jiwa kita di dalam kasih Tuhan!
Kita harus memiliki iman yang sederhana dan meningkat. Kita harus bergantung pada Tuhan; karena kita "dipelihara oleh kuasa Allah melalui iman menuju keselamatan." {RH 22 November 1898, par. 13}
Sang rasul berkata, “Raja-raja di bumi, dan orang-orang hebat, dan orang-orang kaya, dan para kapten kepala, dan orang-orang yang perkasa, dan setiap budak, dan setiap orang merdeka, bersembunyi di dalam gua dan di bebatuan pegunungan; dan berkata kepada pegunungan dan bebatuan, Jatuhlah pada kami, dan sembunyikan kami dari wajah Dia yang duduk di atas takhta, dan dari murka Anak Domba: karena hari besar murka-Nya telah tiba; dan siapa yang bisa bertahan? " {RH 22 November 1898, par. 14}
Terlalu baik penduduk bumi yang tidak siap tahu apa yang diharapkan.
Setan tidak bisa membayar tebusan untuk jiwa mereka;
dan orang-orang Kristen yang miskin, tertipu, dan mengaku, yang telah puas membiarkan para pemimpin agama menyelidiki Kitab Suci untuk mereka, melihat bahwa mereka akan menerima sebagaimana perbuatan mereka.
Mereka, juga, yang telah merebut Kitab Suci, dan mengajarkan doktrin perintah-perintah manusia, melihat bahwa mereka harus bertanggung jawab atas jiwa2 yang mereka tuntun ke dalam kesalahan dan kemurtadan.
Ratapan penderitaan dan keputusasaan mencapai surga, tetapi bergema kembali ke bumi. Lebih keras, jauh lebih keras, dari tangisan manusia mana pun, adalah suara terompet terakhir; dan jauh di atas segalanya terdengar suara Yang Mahakuasa: "Pergilah dariku, kamu yang melakukan kejahatan." {RH 22 November 1898, par. 15}
Tulisan aslinya :
Comments
Post a Comment