Setan 'gak pernah menang berhadapan langsung dgn Anak Allah yg dia benci sejak di surga dulu ?
Setan pakai cara membuat umat pilihan Tuhan menolak Sang Mesias, Anak Allah itu saat Dia datang ke dunia, cara yg sama masih Setan gunakan sampai zaman now membuat banyak orang tidak percaya Yesus Kristus itulah Mesias, Anak Allah Satu-satunya, Juruselamat dunia ?
Akankah saya, sama2 pemelihara sabat, pembayar perpuluhan & persembahan, seperti orang Yahudi, kaum pemelihara sabat yg 'super' taat & ketat, pembayar perpuluhan & persembahan yg 'super' teliti & jeli, saya nyatanya juga sedang menolak Yesus Kristus, Anak Allah seperti halnya kaum itu, 'gak belajar sejarah kah saya ... ?
Terpapar hidup duniawi yg selalu bikin kangen nyatanya telah menyita mayoritas 'resources' saya hingga otak saya 'beku' 'gak peka lagi dgn hal2 surgawi ?
Biaya penebusan tidak akan pernah bisa sepenuhnya terwujud sampai orang yang ditebus berdiri bersama Sang Penebus, di atas takhta Allah. Dan karena mereka memiliki kapasitas untuk menghargai nilai kehidupan kekal, dan pahala kekal, mereka akan membumbui nyanyian kemenangan dan kemenangan abadi, “Mengatakan dengan suara nyaring, Layak Anak Domba yang disembelih untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan kebijaksanaan, dan kekuatan, dan kehormatan, dan kemuliaan, dan berkat. Dan setiap makhluk, "kata Yohanes," yang ada di surga, dan di bumi, dan di bawah bumi, dan seperti yang ada di laut, dan semua yang ada di dalamnya, mendengar Aku berkata, Berkah, dan kehormatan, dan kemuliaan , dan kuasa, bagi dia yang duduk di atas takhta, dan bagi Anak Domba untuk selama-lamanya. ” {Con 55.3}
Meskipun Setan telah gagal dalam upaya terkuat dan godaannya yang paling kuat, namun dia tidak melepaskan semua harapan bahwa suatu saat dia akan berhasil dalam usahanya.
Dia menantikan periode pelayanan Kristus, ketika dia harus memiliki kesempatan untuk mencoba keahliannya melawan Dia.
Setan meletakkan rencananya untuk membutakan pemahaman orang Yahudi, umat pilihan Allah, bahwa mereka tidak bisa mengenali Kristus Penebus dunia.
Dia pikir dia bisa mengisi hati mereka dengan iri hati, kecemburuan, dan kebencian terhadap Anak Allah, sehingga mereka tidak mau menerima-Nya, membuat hidup-Nya di bumi sepahit mungkin. {Con 56.1}
Setan mengadakan pertemuan dengan malaikat-malaikatnya, tentang jalan yang harus mereka tempuh untuk mencegah orang-orang memiliki iman kepada Kristus sebagai Mesias yang telah lama dinantikan oleh orang-orang Yahudi.
Dia kecewa dan marah karena dia tidak menang melawan Yesus dalam berbagai pencobaan di padang gurun.
Dia berpikir jika dia dapat menginspirasi dalam hati umat Kristus sendiri, ketidakpercayaan bahwa Dia adalah Yang dijanjikan, dia mungkin mengecilkan hati Yesus dalam misi-Nya dan mengamankan orang-orang Yahudi sebagai agennya untuk melaksanakan tujuannya. {Con 56.2}
Setan datang kepada manusia dengan godaannya sebagai malaikat terang, seperti saat dia datang kepada Kristus.
Dia telah bekerja untuk membawa manusia ke dalam kondisi fisik dan moral yang lemah, sehingga dia dapat dengan mudah mengatasinya dan kemudian menang atas kehancurannya.
Dan dia telah berhasil menggoda manusia untuk memanjakan nafsu makannya, apapun hasilnya.
Dia tahu betul bahwa tidak mungkin bagi manusia untuk melaksanakan kewajibannya kepada Tuhan dan sesamanya sementara dia merusak kemampuan yang telah Tuhan berikan padanya.
Otak adalah ibu kota tubuh. Jika indra perseptif menjadi mati rasa karena tidak bertemperansi dalam bentuk apa pun, hal-hal yang kekal tidak terlihat. {Con 56.3}
The cost of the redemption of the race can never be fully realized until the redeemed shall stand with the Redeemer, by the throne of God. And as they have capacity to appreciate the value of immortal life, and the eternal reward, they will swell the song of victory and immortal triumph, “Saying with a loud voice, Worthy is the Lamb that was slain to receive power, and riches, and wisdom, and strength, and honour, and glory, and blessing. And every creature,” says John, “which is in heaven, and on the earth, and under the earth, and such as are in the sea, and all that are in them, heard I saying, Blessing, and honour, and glory, and power, be unto him that sitteth upon the throne, and unto the Lamb for ever and ever.” {Con 55.3}
Although Satan had failed in his strongest efforts and most powerful temptations, yet he had not given up all hope that he might at some future time be successful in his efforts. He looked forward to the period of Christ’s ministry, when he should have opportunities to try his artifices against Him. Satan laid his plans to blind the understanding of the Jews, God’s chosen people, that they should not discern in Christ the world’s Redeemer. He thought he could fill their hearts with envy, jealousy, and hatred against the Son of God, so that they would not receive Him, but would make His life upon earth as bitter as possible. {Con 56.1}
Satan held a council with his angels, as to the course they should pursue to prevent the people from having faith in Christ as the Messiah whom the Jews had so long been anxiously expecting. He was disappointed and enraged that he had prevailed nothing against Jesus in the manifold temptations in the wilderness. He thought if he could inspire in the hearts of Christ’s own people, unbelief as to His being the promised One, he might discourage Jesus in His mission and secure the Jews as his agents to carry out his purposes. {Con 56.2}
Satan comes to man with his temptations as an angel of light, as he came to Christ. He has been working to bring man into a condition of physical and moral weakness, that he may easily overcome him and then triumph over his ruin. And he has been successful in tempting man to indulge appetite, regardless of the result. He well knows that it is impossible for man to discharge his obligations to God and to his fellowmen while he impairs the faculties which God has given him. The brain is the capital of the body. If the perceptive faculties become benumbed through intemperance of any kind, eternal things are not discerned. {Con 56.3}
Comments
Post a Comment