Orang-orang fasik adalah orang-orang tawanan Setan. Pada waktu mereka menolak Kristus, mereka telah menerima penguasaan pemimpin pemberontak....
Di antara massa yang sangat banyak itu terdapatlah orang-orang yang hidup lama yang berada sebelum air bah; orang-orang yang berperawakan raksasa dan kecerdasan yang tinggi, yang tunduk kepada pengendalian malaikat-malaikat yang telah jatuh, yang mengabdikan seluruh ketrampilan dan pengetahuan mereka untuk meninggikan diri mereka sendiri; manusia yang karya seninya yang mengagumkan telah menuntun dunia ini mendewa-dewakan kepintarannya, tetapi yang penemuan-penemuan jahat dan pencemaran telah mencemari dunia ini dan merusak peta atau citra Allah, sehingga menyebabkan-Nya menghapuskan mereka dari antara makhluk ciptaan-Nya.
Di sana terdapat juga raja-raja dan jenderal-jenderal yang menaklukkan bangsa-bangsa, orang-orang pemberani yang tidak pernah kalah dalam peperangan, para prajurit yang bangga dan ambisius yang kehadirannya membuat kerajaan-kerajaan gemetar. Di dalam kematian mereka ini tidak mengalami perubahan. Pada waktu mereka bangkit dari kubur, mereka kembali kepada pemikiran-pemikiran mereka yang terhenti pada waktu mereka mati. Mereka digerakkan oleh keinginan yang sama yang menguasai mereka pada waktu mati. {KA 700.2}
Sekarang sekali lagi Kristus menampakkan diri kepada musuh-musuhNya. Jauh di atas kota itu, di atas fondasi emas murni, ada takhta yang terangkat tinggi. Di atas takhta ini duduk Anak Allah, dan di sekeliling-Nya berada rakyat kerajaan-Nya. Kekuasaan dan kebesaran Kristus tak ada bahasa yang dapat menerangkannya, tak ada pena yang dapat melukiskannya. Kemuliaan Bapa Kekal menutupi AnakNya. Gemerlap terang hadiratNya memenuhi kota Allah, dan memancar keluar dari pintu-pintu gerbangnya, membanjiri seluruh dunia dengan kilauan cahayanya. {KA702.2}
Di hadapan penduduk dunia dan surga yang telah berkumpul, dilangsungkanlah penobatan terakhir Anak Allah. Dan sekarang dengan diselubungi keagungan dan kuasa yang mahabesar, Raja atas segala raja mengumumkan keputusan hukuman atas pemberontak-pemberontak terhadap pemerintahan-Nya, dan melaksanakan keadilan ke atas mereka yang melanggar hukum-Nya dan menindas umat-Nya.
Nabi Allah berkata, “Dan aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya. Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang tertulis di dalam kitab-kitab itu.” (Wahyu 20:11, 12). {KA 703.2}
Comments
Post a Comment