Tahukah saya, sebelum kedatangan Kristus yang pertama, dunia tampaknya memang telah menjadi kuburan bagi semua kesalehan, dunia adalah kursi Setan ?
Apakah yang ini juga saya tahu, bahwa malaikat surgawi memandang dunia yang tercemar oleh dosa di bawah penghuninya dan berpikir betapa jauh lebih mudah untuk memusnahkannya daripada mengubahnya ? mungkin ini salah satu sebab kenapa malaikat 'gak mampu jadi juruselamat dunia ?
Tahukah saya, sejak di surgapun Yesus Kristus, Anak Allah, Matahari Kebenaran, sudah menyandang gelar Guru Agung ?
Yesaya 11:2 Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN;
“Dan akan keluar sebuah Tongkat dari batang Isai, dan sebuah Cabang akan tumbuh dari akarnya; dan Roh Tuhan akan bertumpu pada-Nya, roh kebijaksanaan dan pengertian, roh nasihat dan daya, roh pengetahuan dan takut akan Tuhan; dan akan membuat Dia cepat mengerti karena takut akan Tuhan; dan Dia tidak akan menghakimi menurut pandangan mata-Nya, tidak juga menegur setelah mendengar telinga-Nya: tetapi dengan kebenaran Dia akan menghakimi yang miskin, dan menegur dengan keadilan bagi yang lemah lembut di bumi; dan Dia akan memukul bumi dengan tongkat mulut-Nya, dan dengan nafas bibir-Nya Dia akan membunuh orang fasik. Dan kebenaran akan menjadi ikat pinggang-Nya, dan kesetiaan akan menjadi ikat pinggang-Nya. ” {BEcho 8 Maret 1897, par. 1}
Sebelum kedatangan Kristus yang pertama, dunia tampaknya memang telah menjadi kuburan bagi semua kesalehan. Itu adalah kursi Setan; manusia berada dalam kuasa murtad besar, tanpa daya menerima kebohongannya sehubungan dengan Allah dan Kristus, sebagai Kebenaran.
Malaikat surgawi memandang dunia yang tercemar oleh dosa di bawah penghuninya, dan berpikir betapa jauh lebih mudah untuk memusnahkannya daripada mengubahnya.
Tetapi Anak Allah sendiri datang untuk melakukan reformasi. {BEcho 8 Maret 1897, par. 2}
Dewan surga memutuskan bahwa Kristus, Guru Agung, harus sendiri datang ke dunia.
Tuhan telah berbicara melalui alam, melalui tipe dan simbol, bapa bangsa dan nabi. Pelajaran harus diberikan kepada kemanusiaan dalam bahasa kemanusiaan.
Utusan perjanjian, Matahari Kebenaran, harus terbit di atas dunia.
SuaraNya harus didengar di bait suciNya sendiri. Kristus harus datang untuk mengucapkan kata-kata yang akan dipahami dengan jelas dan pasti.
Dia, Perancang kebenaran, harus memisahkan kebenaran dari sekam ucapan manusia, yang tidak membuatnya berpengaruh.
Prinsip-prinsip pemerintahan moral Allah, dan rencana penebusan, harus didefinisikan dengan jelas. Pelajaran dari Perjanjian Lama harus sepenuhnya diletakkan di hadapan manusia. {BEcho 8 Maret 1897, par. 3}
“Ketika kegenapan waktunya telah tiba, Allah mengutus AnakNya.” Kebutuhan manusia yang menuntut bantuan tanpa penundaan. Siapa yang memenuhi kebutuhan ini? —Guru yang termasyhur, Anak Allah.
Firman yang kekal datang ke dunia kita untuk memenangkan kepercayaan umat manusia. Nabi yang telah diwahyukan kepada Musa, seperti saudara-saudara-Nya, yang harus mereka dengar dalam segala hal, datang sebagai Penebus manusia. Dengarlah, hai langit, dan heranlah, hai bumi; karena Pengajar manusia yang ditunjuk tidak kurang dari Seorang Pribadi dari Anak Allah! {BEcho 8 Maret 1897, par. 4}
Tulisan aslinya :
“And there shall come forth a Rod out of the stem of Jesse, and a Branch shall grow out of his roots; and the Spirit of the Lord shall rest upon Him, the spirit of wisdom and understanding, the spirit of counsel and might, the spirit of knowledge and of the fear of the Lord; and shall make Him of quick understanding in the fear of the Lord; and He shall not judge after the sight of His eyes, neither reprove after the hearing of His ears: but with righteousness shall He judge the poor, and reprove with equity for the meek of the earth; and He shall smite the earth with the rod of His mouth, and with the breath of His lips shall He slay the wicked. And righteousness shall be the girdle of His loins, and faithfulness the girdle of His reins.” {BEcho March 8, 1897, par. 1}
Before Christ’s first advent, the world seemed indeed to have become the grave for all piety. It was Satan’s seat; man was in the power of the great apostate, helplessly receiving his lies in regard to God and to Christ, as truth. The heavenly angels looked upon the world polluted by sin under the inhabitants thereof, and thought how much easier it would be to exterminate it than to reform it. But the Son of God Himself came to work a reformation. {BEcho March 8, 1897, par. 2}
Heaven’s councils decided that Christ, the great Teacher, must Himself come to the world. God had spoken through nature, through types and symbols, patriarchs and prophets. Lessons must be given to humanity in the language of humanity. The messenger of the covenant, the Sun of Righteousness, must rise upon the world. His voice must be heard in His own temple. Christ must come to utter words which would be clearly and definitely understood. He, the Author of truth, must separate truth from the chaff of man’s utterance, which had made it of none effect. The principles of God’s moral government, and the plan of redemption, must be clearly defined. The lessons of the Old Testament must be fully set before men. {BEcho March 8, 1897, par. 3}
“When the fulness of the time was come, God sent forth His Son.” Man’s terrible necessity demanded help without delay. Who met this necessity?—An illustrious Teacher, the Son of God. The eternal Word came to our world to win the confidence of humanity. The Prophet that had been revealed to Moses, like unto His brethren, whom they should hear in all things, came as man’s Redeemer. Hear, O heavens, and be astonished, O earth; for the appointed Instructor of man was no less a personage than the Son of God! {BEcho March 8, 1897, par. 4}
Comments
Post a Comment