Harusnya saya sudah tahu, saya harus jadi orang yang suci sekarang, bukan nanti di surga ?
Apa saya tahu bahwa kebahagiaan adalah hasil dari kesucian dan kesesuaian dengan kehendak Tuhan ? dengan kata lain, segurih apapun dosa yang saya mungkin masih candu, itu tidak membuahkan kebahagiaan ?
Tahukah saya itu bagian dari pendidikan gereja mula-mula ?
1 Korintus 2: 16 Sebab: "Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia?" Tetapi kami memiliki pikiran Kristus.
Diampuni dengan cara Kristus mengampuni, tidak hanya untuk diampuni, tetapi juga diperbarui dalam roh pikiran kita.
Tuhan berkata, "Hati yang baru akan Kuberikan kepadamu."
Gambar Kristus harus dicap di dalam pikiran, hati, dan jiwa.
Rasul berkata, “Tetapi kami memiliki pikiran Kristus” (1 Korintus 2:16).
Tanpa proses transformasi yang datang melalui kuasa ilahi, kecenderungan awal untuk berdosa tetap tinggal di dalam hati dengan segenap kekuatannya, untuk menempa rantai baru, untuk memaksakan perbudakan yang tidak pernah dapat dipatahkan oleh kekuatan manusia.
Tetapi manusia tidak pernah bisa masuk surga dengan selera, kecenderungan, idola, ide, dan teori lama mereka.
Surga tidak akan menjadi tempat sukacita bagi mereka; karena segala sesuatu akan bertabrakan dengan selera dan kecenderungan mereka, dan bertentangan dengan sifat alami dan karakter yang mereka budayakan. {3SM 190.2}
Kebahagiaan adalah hasil dari kesucian dan kesesuaian dengan kehendak Tuhan.
Mereka yang akan menjadi orang suci di surga pertama-tama harus menjadi orang suci di bumi;
karena ketika kita meninggalkan bumi ini, kita akan membawa karakter kita bersama kita,
dan ini hanya akan membawa bersama kita beberapa elemen surga yang diberikan kepada kita melalui kebenaran Kristus. — The Review and Herald, 19 Agustus 1890. { 3SM 191.1}
Tulisan aslinya :
To be pardoned in the way that Christ pardons, is not only to be forgiven, but to be renewed in the spirit of our mind. The Lord says, “A new heart will I give unto thee.” The image of Christ is to be stamped upon the very mind, heart, and soul. The apostle says, “But we have the mind of Christ” (1 Corinthians 2:16). Without the transforming process which can come alone through divine power, the original propensities to sin are left in the heart in all their strength, to forge new chains, to impose a slavery that can never be broken by human power. But men can never enter heaven with their old tastes, inclinations, idols, ideas, and theories. Heaven would be no place of joy to them; for everything would be in collision with their tastes, appetites, and inclinations, and painfully opposed to their natural and cultivated traits of character. {3SM 190.2}
Happiness is the result of holiness and conformity to the will of God. Those who would be saints in heaven must first be saints upon the earth; for when we leave this earth, we shall take our character with us, and this will be simply taking with us some of the elements of heaven imparted to us through the righteousness of Christ.—The Review and Herald, August 19, 1890. {3SM 191.1}
Comments
Post a Comment