Pada akhirnya, setelah tertipu oleh pengacau, akankah saya jadi pengacau berikutnya ?
Tahukah saya, saat saya menghadapi pengadilan TUHAN, saya akan didapati bersalah bukan karena percaya yang bohong, tapi karena saya lalai belajar yang benar yang tersedia di depan mata saya ?
Tahukah saya, saat saya tertipu Setan dan 'menikmatinya' serta berperangai seperti 'orang benar', saya menjadi orang yang berbahaya bagi keselamatan orang lain ?
Tahukah saya, menjadi seperti allah adalah obsesi mahluk ciptaan yang sedang menantang Allah ?
Sadarkah saya, saat saya berpikir perintah TUHAN itu hanya bikin susah saja, saya sedang mendekat utk berbuat dosa ?
Dengan meremehkan perintah TUHAN dan melanggarnya, saya sedang melangkah kepada kematian (kekal) ?
Kejadian 3
4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati,
5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."
Terhadap pertanyaan yang menjerat dari si penggoda Hawa menjawab: “Kami boleh makan buah dari pohon-pohon di taman: tetapi dari buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Tuhan berfirman, Kamu tidak boleh memakannya, juga tidak menyentuhnya, jangan sampai kamu mati.
Dan ular itu berkata kepada wanita itu, Kamu tidak akan mati: karena Allah mengetahui bahwa pada hari kamu memakannya, maka matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti allah, mengetahui yang baik dan yang jahat. " {PP 54.1}
Si penggoda mengisyaratkan bahwa peringatan Ilahi tidak harus benar-benar dituruti; itu dirancang hanya untuk mengintimidasi mereka.
Bagaimana mungkin mereka bisa mati? Bukankah mereka makan dari pohon kehidupan?
Tuhan telah berusaha untuk mencegah mereka mencapai perkembangan yang lebih mulia dan menemukan kebahagiaan yang lebih besar. {PP 54.2}
Begitulah pekerjaan Setan dari zaman Adam hingga sekarang ini, dan dia telah meraih sukses besar.
Dia menggoda manusia untuk tidak mempercayai kasih Tuhan dan untuk meragukan kebijaksanaan-Nya.
... dengan menginjak-injak persyaratan Tuhan, menempatkan kaki manusia di jalan yang mengarah pada degradasi dan kematian. {PP 54.3}
Jadi sekarang pelanggar berusaha untuk menyamarkan karakter aslinya; dia mungkin nampak suci; tapi tampilan yang nampaknya luhur hanya membuatnya semakin berbahaya sebagai penipu.
Dia berada di sisi Setan, menginjak-injak hukum Tuhan, dan memimpin orang lain untuk melakukan hal yang sama, menuju kehancuran kekal mereka. {PP 55.1}
Dalam penghakiman, manusia tidak akan dihukum karena mereka mempercayai sebuah kebohongan, tetapi karena mereka tidak mempercayai kebenaran, karena mereka mengabaikan kesempatan untuk mempelajari apa itu kebenaran. {PP 55.2}
Ads. Anda Butuh Bantuan utk Selesaikan Pekerjaan Anda? Klik https://tinyurl.com/KamiBantuPekerjaanAndaByProjek
Tulisan aslinya :
To the tempter’s ensnaring question she replied: “We may eat of the fruit of the trees of the garden: but of the fruit of the tree which is in the midst of the garden, God hath said, Ye shall not eat of it, neither shall ye touch it, lest ye die. And the serpent said unto the woman, Ye shall not surely die: for God doth know that in the day ye eat thereof, then your eyes shall be opened, and ye shall be as gods, knowing good and evil.” {PP 54.1}
The tempter intimated that the divine warning was not to be actually fulfilled; it was designed merely to intimidate them. How could it be possible for them to die? Had they not eaten of the tree of life? God had been seeking to prevent them from reaching a nobler development and finding greater happiness. {PP 54.2}
Such has been Satan’s work from the days of Adam to the present, and he has pursued it with great success. He tempts men to distrust God’s love and to doubt His wisdom. ... by trampling on God’s requirements, setting their feet in the path that leads to degradation and death. {PP 54.3}
So now the transgressor seeks to disguise his true character; he may claim to be holy; but his exalted profession only makes him the more dangerous as a deceiver. He is on the side of Satan, trampling upon the law of God, and leading others to do the same, to their eternal ruin. {PP 55.1}
In the judgment men will not be condemned because they conscientiously believed a lie, but because they did not believe the truth, because they neglected the opportunity of learning what is truth. {PP 55.2}
Comments
Post a Comment