Sudahkah saya jadi kesaksian utk menuntun orang lain datang kepada Yesus Kristus yang merupakan bukti saya sungguh terhubung dengan TUHAN yang hidup ?
Tahukah saya, menuntun orang lain kepada Yesus Kristus juga tanggung jawab orang2 muda ?
Apakah saya ternyata masuk segroup dengan ribuan orang yang masih berlama-lama dalam ketidakpedulian, merasa tidak perlu memikul tanggung jawab, dan menghabiskan waktu yang berharga seolah-olah tidak ada nilainya ?
Akhirnya, siapkah diri saya mempertanggungjawabkan waktu2 hidup yang sudah saya lewati sampai hari ini kepada Tuhan ?
"Sesungguhnya, Allah itu mulia di dalam kekuasaan-Nya; siapakah guru seperti Dia?" (Ayub 36:22)
Yusuf, Daniel dan ketiga anak Ibrani keluar dari pencobaan mereka seperti emas murni. Jika tirai bisa dibuka kembali, orang akan melihat alam semesta surgawi memandang dengan kekaguman pada orang2 muda ini, yang di tengah godaan dan kerusakan moral, menjadikan Tuhan kepercayaan mereka.
Tuhan melihat bahwa orang2 muda ini akan menjadi wadah untuk dihormati; mereka tidak akan mencemari saluran tempat bekerja, dan seluruh surga bersukacita. {RH 10 Januari 1899, par. 12}
Perwakilan remaja ini adalah ilustrasi dari pertanyaan yang tak terjawab, “Siapa yang mengajar seperti dia?” Bagi para remaja saat ini yang akan membaca kehendak dan tujuan Tuhan, para pemuda Ibrani ini adalah kesaksian tentang akan menjadi apa semua ketika terhubung dengan Tuhan yang hidup.
Teladan mulia mereka harus membawa kekuatan kepada yang dicoba dan tergoda, bahkan di saat ini. {RH 10 Januari 1899, par. 13}
Waktu membawa tanggung jawab bagi setiap manusia; dan kaum muda harus menggunakan kemampuan pikiran dan tubuh untuk menyelesaikan pekerjaan yang telah Tuhan berikan kepada mereka.
Mereka diharuskan menggunakan setiap jam untuk berbuat baik dalam melayani Guru.
Setiap hari yang lewat membawa kita lebih dekat ke waktu ketika kita akan melihat Dia yang dicintai oleh jiwa kita.
Di luar saat ini adalah masa depan yang kekal. Sekarang adalah waktu ujian dan pencobaan kita.
Sekarang adalah waktu benih anugerah dan panen yang matang.
Waktu sangatlah berharga. Hari, minggu, dan bulan memenuhi tahun itu; dan ketika itu berlalu, kita memiliki satu hari, satu minggu, satu bulan, lebih sedikit untuk mempersiapkan kehidupan masa depan.
Namun ribuan orang masih berlama-lama dalam ketidakpedulian, merasa tidak perlu memikul tanggung jawab, menghabiskan waktu mereka yang berharga seolah-olah tidak ada nilainya.
Kesenangan ini, kata mereka, tamasya ini akan menghabiskan waktu.
Ini bukanlah pandangan hidup yang sebenarnya.
Waktu adalah hal yang berharga, yang karenanya mereka harus mempertanggungjawabkannya kepada Tuhan. {RH 10 Januari 1899, par. 14}
Ads. Anda Butuh Bantuan utk Selesaikan Pekerjaan Anda? Klik https://tinyurl.com/KamiBantuPekerjaanAndaByProjek
Tulisan aslinya :
Joseph, Daniel, and the three Hebrew children came forth from their trial like pure gold. If the curtain could have been rolled back, men would have seen the heavenly universe looking with admiration upon these youth, who, amid temptation and moral corruption, made God their trust. The Lord saw that these youth would be vessels unto honor; they would not defile the channels through which he worked: and all heaven rejoiced. {RH January 10, 1899, par. 12}
These representative youth are an illustration of the unanswerable question, “Who teacheth like him?” For the youth of this time who will read the will and purposes of God, these Hebrew youth are a testimony of what all may become when connected with the living God. Their noble example should bring strength to the tried and tempted, even at the present day. {RH January 10, 1899, par. 13}
Time brings to every human being a responsibility; and the youth are to use the faculties of mind and body in accomplishing the work that God has given them to do. They are required to use every hour in doing good in the service of the Master. Every passing day brings us nearer to the time when we shall see him whom our souls love. Beyond this present is the eternal future. Just now is the time of our test and trial. Now is the seedtime of grace and the ripening harvest. Time is very precious. Days and weeks and months are filling up the year; and as they pass, we have one day, one week, one month, less in which to prepare for the future life. Yet thousands are lingering in careless and heedless indifference, feeling no need of bearing responsibilities, spending their precious time as if it were of no value. This pleasure, this excursion, they say, will pass away time. This is not the true view of life. Time is a precious talent, for which they must render an account to God. {RH January 10, 1899, par. 14}
Comments
Post a Comment