TUHAN suka yang beragam namun bersatu, bukan yang seragam ?
Persatuan diantara murid2 yang berbeda-beda watak dan karakter menjadi gambaran persatuan antara Bapa dan Yesus Kristus yang tercatat dalam kitab Yohanes 17 ?
Bekerja bagi TUHAN bukan utk menonjolkan kemampuan diri, tapi itu bukti kehebatan TUHAN, bukan manusianya ?
TUHAN hanya bisa pakai saya, jika saya mau diajar & patuh kepadaNYA, bukan kepada yang lain ?
Markus 3: 14 Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil
Kesatuan dalam keberagaman
Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil. Markus 3:14. {CC 288.1}
Dalam murid-murid pertama ini ditandai dengan keragaman yang jelas. Mereka akan menjadi guru2 bagi dunia, dan mereka mewakili beragam karakter yang sangat berbeda-beda.
Ada Matius si pemungut cukai, dipanggil dari kehidupan aktivitas bisnis, dan tunduk pada Roma; Simon yang fanatik, musuh tak kenal kompromi terhadap otoritas kekaisaran; Petrus yang impulsif, mandiri, dan berhati hangat, dengan Andreas saudaranya; Yudas orang Yudea, halus, cakap, dan kejam; Philip dan Thomas, setia dan bersungguh-sungguh, namun lambat hatinya untuk percaya; Yakobus yang kurang dan Yudas, yang kurang menonjol di antara saudara-saudara, tetapi orang-orang yang memaksa, positif dalam kesalahan dan dalam kebajikan; Nathanael, seorang dalam ketulusan dan kepercayaan; dan putra-putra Zebedeus yang ambisius dan penuh kasih .... {CC 288.2}
Dari dua belas murid, empat akan berperan sebagai pemimpin, masing-masing dalam baris yang berbeda. Dalam persiapan untuk ini, Kristus mengajar mereka, meramalkan semuanya. Yakobus ditakdirkan untuk mati dengan cepat oleh pedang; Yohanes saudara terlama yang mengikuti Tuannya dalam pekerjaan dan penganiayaan; Petrus pelopor dalam menerobos batasan zaman, dan mengajar dunia kafir; dan Yudas dalam pelayanan yang mampu unggul di atas saudara-saudaranya, namun merenungkan tujuan jiwanya yang pematangannya sedikit ia impikan. {CC 288.3}
Agar berhasil meneruskan pekerjaan yang telah mereka di panggil, para murid ini, yang sangat berbeda dalam karakteristik, dalam pelatihan, dan dalam kebiasaan hidup, perlu menyatu dalam perasaan, pikiran, dan tindakan.
Persatuan inilah yang menjadi tujuan Kristus untuk mempersiapkannya .... Beban kerja-Nya bagi mereka diungkapkan dalam doa-Nya kepada Bapa, “agar mereka semua menjadi satu; sebagaimana Engkau, Bapa, satu di dalam Aku, dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga menjadi satu di dalam Kita ”(Yohanes 17:21) {CC 288.4}
Dalam diri rasul Tuhan tidak ada yang membawa kemuliaan bagi diri sendiri.
Ternyata keberhasilan kerja mereka hanya karena Tuhan.
Kehidupan orang-orang ini, karakter yang mereka berkembang dan pekerjaan hebat yang Tuhan lakukan melalui mereka adalah kesaksian tentang apa yang akan Dia lakukan untuk semua yang mau diajar dan patuh. {CC 288.5}
Tulisan aslinya :
Unity in Diversity
And he ordained twelve, that they should be with him, and that he might send them forth to preach. Mark 3:14. {CC 288.1}
In these first disciples was presented a marked diversity. They were to be the world’s teachers, and they represented widely varied types of character. There were Levi Matthew the publican, called from a life of business activity, and subservience to Rome; the zealot Simon, the uncompromising foe of the imperial authority; the impulsive, self-sufficient, warm-hearted Peter, with Andrew his brother; Judas the Judean, polished, capable, and mean-spirited; Philip and Thomas, faithful and earnest, yet slow of heart to believe; James the less and Jude, of less prominence among the brethren, but men of force, positive both in their faults and in their virtues; Nathanael, a child in sincerity and trust; and the ambitious, loving-hearted sons of Zebedee.... {CC 288.2}
Of the twelve disciples, four were to act a leading part, each in a distinct line. In preparation for this, Christ taught them, foreseeing all. James, destined to swift-coming death by the sword; John, longest of the brethren to follow his Master in labor and persecution; Peter, the pioneer in breaking through the barriers of ages, and teaching the heathen world; and Judas, in service capable of pre-eminence above his brethren, yet brooding in his soul purposes of whose ripening he little dreamed.15 {CC 288.3}
In order successfully to carry forward the work to which they had been called, these disciples, differing so widely in natural characteristics, in training, and in habits of life, needed to come into unity of feeling, thought, and action. This unity it was Christ’s object to secure.... The burden of His labor for them is expressed in His prayer to the Father, “that they all may be one; as thou, Father, art in me, and I in thee, that they also may be one in us” (John 17:21).16 {CC 288.4}
In the apostles of our Lord there was nothing to bring glory to themselves. It was evident that the success of their labors was due only to God. The lives of these men, the characters they developed, and the mighty work that God wrought through them, are a testimony to what He will do for all who are teachable and obedient.17 {CC 288.5}
Comments
Post a Comment