Apakah saya merasa diri benar, merasa memiliki kebaikan diri seperti yg dirasa & alami para tetua Yahudi ?
Apakah sikap semacam itu diapresiasi Yesus Kristus ?
Apakah saya membutuhkan kuasa penebusan Yesus Kristus sampai hari ini ?
Kenapa orang Yahudi tdk mampu melihat kebutuhan mereka kepada Yesus Kristus ? apakah karena mereka merasa sudah cukup benar ?
Sudah mampukah saya melihat kemuliaan Anak Allah, Yesus Kristus, seperti perwira kafir itu melihatNya ?
Sadarkah saya, bagi Yesus Kristus lebih berharga orang kafir yg 'mengenal'Nya daripada orang beragama yg 'buta' yg tdk mampu mengenalNya ?
Matius 8:10 Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel.
“Ketika Yesus mendengar hal ini, Dia mengagumi perwira itu, berbalik dan berkata kepada orang-orang yang mengikuti Dia, Aku berkata kepadamu, Aku belum menemukan iman yang begitu besar, tidak di Israel.”
Dan kepada perwira itu Dia berkata, “Seperti yang kamu percayai, biarlah itu terjadi kepadamu.
Dan hambanya disembuhkan pada saat yang sama. " {HLv 210.2}
Dengar merasa diri benar, para tetua Yahudi memuji perwira itu karena bantuannya yang dia tunjukkan kepada "bangsa kita".
Tetapi perwira itu berkata tentang dirinya sendiri, "Aku tidak layak."
Dia tidak percaya pada kebaikannya sendiri.
Imannya memegang teguh Kristus dalam karakter-Nya yang sejati, Teman dan Juruselamat umat manusia. {HLv 210.3}
Ketika Setan memberi tahu Anda bahwa Anda adalah orang berdosa, beri tahu dia bahwa Kristus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa.
Permohonan yang mungkin kita dorong sekarang dan selamanya adalah kondisi kita yang sama sekali tidak berdaya yang membuat kuasa penebusan-Nya menjadi suatu kebutuhan. {HLv 210.4}
Di tanganku tidak ada harga yang kubawa;
Hanya pada salib-Mu aku melekat.
Orang-orang Yahudi melihat di dalam Yesus tidak ada yang diinginkan.
Tetapi perwira itu, yang dididik dalam penyembahan berhala Roma, tampaknya terputus dari kehidupan spiritual oleh pendidikan dan lingkungan sekitarnya, dan dikucilkan oleh kefanatikan orang-orang Yahudi — orang ini memahami kebenaran yang dibutakan oleh anak-anak Abraham.
“Terang yang menerangi setiap orang yang datang ke dunia” (Yohanes 1: 9) telah menyinari dia, dan dia telah melihat kemuliaan Anak Allah.
Bagi Yesus ini adalah pengumpulan jiwa yang sungguh-sungguh dari segala bangsa ke kerajaan-Nya. {HLv 211.1}
Comments
Post a Comment