Tahukah saya, Tuhan tidak 'happy' jika saya tetap berdiam diri dalam ketidaktahuan saya akan firmanNya ?
Akan ditemukan orang2 yang mengaku percaya kebenaran nyatanya kurang dlm memahami kebenaran itu sendiri ?
Apakah saya termasuk orang yang pertobatannya dangkal, tidak dalam, tidak sungguh2, tidak tahu mengapa saya percaya (hanya karena orang lain percaya, saya percaya tanpa dasar yg kuat) ?
Kalau begini, bagaimana saya bisa mempertahankan iman saya dihadapan para penentang2 kebenaran ? bagaimana saya siap menghadapi hari penghakimanNya ?
Bagaimana saya mau membagikan kebenaran dengan penuh kasih kepada orang lain kalau saya sendiri tidak suka utk menyelidiki sendiri firmanNya (tidak punya kompetensi sebagai seorang pengikut Yesus Kristus) ?
1 Petrus 3:15 Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat,
Para pengikut Kristus yang tersebar di seluruh dunia tidak memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi dan kewajiban yang ada pada mereka untuk membiarkan terang mereka bersinar kepada orang lain.
Jika hanya ada satu atau dua di suatu tempat, mereka dapat, meskipun sedikit jumlahnya, sehingga tingkah lakunya di hadapan dunia memiliki pengaruh yang akan mengesankan orang yang tidak percaya dengan ketulusan iman mereka.
Para pengikut Yesus tidak akan memenuhi pikiran dan kehendak Tuhan jika mereka puas tetap dalam ketidaktahuan akan firman-Nya.
Semua harus menjadi pelajar Alkitab.
Kristus memerintahkan para pengikut-Nya: “Selidiki Tulisan Suci; karena di dalamnya kamu mengira kamu memiliki hidup yang kekal: dan merekalah yang bersaksi tentang Aku. "
Petrus menasihati kita: "Tetapi sucikan Tuhan Allah di dalam hatimu: dan bersiaplah selalu untuk memberikan jawaban kepada setiap orang yang menanyakan alasan pengharapan yang ada dalam dirimu dengan kelembutan dan hormat" {2T 633.3}
Banyak orang yang mengaku percaya kebenaran untuk hari-hari terakhir ini akan ditemukan kekurangan.
Mereka telah mengabaikan hal-hal yang lebih berbobot. Pertobatan mereka dangkal, tidak dalam, sungguh-sungguh, dan menyeluruh.
Mereka tidak tahu mengapa mereka mempercayai kebenaran, hanya karena orang lain telah mempercayainya, dan mereka menerima begitu saja bahwa itu adalah kebenaran.
Mereka tidak bisa memberikan alasan yang cerdas mengapa mereka percaya.
Banyak yang membiarkan pikiran mereka dipenuhi dengan hal-hal yang tidak terlalu penting, dan minat kekal mereka dijadikan nomor dua.
Jiwa mereka sendiri menjadi kerdil dan lumpuh dalam pertumbuhan spiritual.
Yang lainnya tidak tercerahkan atau dibangun oleh pengalaman mereka atau oleh pengetahuan yang merupakan hak istimewa dan kewajiban mereka untuk mendapatkannya. {2T 634.1}
Tulisan aslinya :
The followers of Christ scattered throughout the world do not have a high sense of their responsibility and the obligation resting upon them to let their light shine forth to others. If there are but one or two in a place, they can, although few in number, so conduct themselves before the world as to have an influence which will impress the unbeliever with the sincerity of their faith. The followers of Jesus are not meeting the mind and will of God if they are content to remain in ignorance of His word. All should become Bible students. Christ commanded His followers: “Search the Scriptures; for in them ye think ye have eternal life: and they are they which testify of Me.” Peter exhorts us: “But sanctify the Lord God in your hearts: and be ready always to give an answer to every man that asketh you a reason of the hope that is in you with meekness and fear.” {2T 633.3}
Many who profess to believe the truth for these last days will be found wanting. They have neglected the weightier matters. Their conversion is superficial, not deep, earnest, and thorough. They do not know why they believe the truth, only because others have believed it, and they take it for granted that it is the truth. They can give no intelligent reason why they believe. Many have allowed their minds to be filled with things of minor importance, and their eternal interest is made secondary. Their own souls are dwarfed and crippled in spiritual growth. Others are not enlightened or edified by their experience or by the knowledge which it was their privilege and duty to obtain. {2T 634.1}
Comments
Post a Comment