Benarkah Yesus Kristus tidak bisa ajar saya, jika saya 'termakan' ajaran palsu?
Yesus Kristus hanya memilih orang-orang yang rendah hati, yang membuka diri untuk diubahNya?
Tahukah saya, Tuhan tidak bisa pakai saya yang terbiasa menerima pujian & hormat manusia, yang percaya diri dan merasa superior utk jadi kolaborator dengan Yesus Kristus yang rendah hati?
Matius 4:19 Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."
Dalam pilihan untuk mereformasi gereja, rencana ilahi yang sama dilihat dalam rencana untuk penanaman gereja.
Guru surgawi melewati orang-orang besar di bumi, yang bergelar dan kaya, yang terbiasa menerima pujian dan penghormatan. Mereka begitu bangga dan percaya diri dalam superioritas mereka yang membual sehingga mereka tidak bisa dibentuk untuk bersimpati dengan sesamanya dan menjadi kolaborator dengan Manusia Nazareth yang rendah hati.
Kepada nelayan Galilea yang bekerja keras dan tidak belajar adalah panggilan: "Ikuti Aku, dan aku akan membuatmu menjadi penjala manusia." Matius 4:19.
Para murid ini rendah hati dan dapat diajar.
Semakin sedikit mereka dipengaruhi oleh pengajaran palsu, semakin berhasil Kristus mengajar dan melatih mereka untuk pelayanan-Nya.
Jadi pada masa Reformasi. Para Reformator terkemuka adalah orang-orang yang hidup rendah hati — orang-orang yang terbebas dari kebanggaan pangkat dan pengaruh kefanatikan.
Adalah rencana Tuhan untuk menggunakan instrumen yang rendah hati untuk mencapai hasil yang luar biasa.
Maka kemuliaan tidak akan diberikan kepada manusia, tetapi bagi Dia yang bekerja melalui mereka untuk mau dan untuk melakukan kesenanganNya {GC 171.1}
Tulisan aslinya :
In the choice of instrumentalities for the reforming of the church, the same divine plan is seen as in that for the planting of the church. The heavenly Teacher passed by the great men of the earth, the titled and wealthy, who were accustomed to receive praise and homage as leaders of the people. They were so proud and self-confident in their boasted superiority that they could not be molded to sympathize with their fellow men and to become colaborers with the humble Man of Nazareth. To the unlearned, toiling fishermen of Galilee was the call addressed: “Follow Me, and I will make you fishers of men.” Matthew 4:19. These disciples were humble and teachable. The less they had been influenced by the false teaching of their time, the more successfully could Christ instruct and train them for His service. So in the days of the Great Reformation. The leading Reformers were men from humble life—men who were most free of any of their time from pride of rank and from the influence of bigotry and priestcraft. It is God’s plan to employ humble instruments to accomplish great results. Then the glory will not be given to men, but to Him who works through them to will and to do of His own good pleasure. {GC 171.1}
Comments
Post a Comment