Skip to main content

Sabtu 11 Juli 2020

Benarkah Yesus Kristus tidak bisa ajar saya, jika saya 'termakan' ajaran palsu?

Yesus Kristus hanya memilih orang-orang yang rendah hati, yang membuka diri untuk diubahNya?

Tahukah saya, Tuhan tidak bisa pakai saya yang terbiasa menerima pujian & hormat manusia, yang percaya diri dan merasa superior utk jadi kolaborator dengan Yesus Kristus yang rendah hati?

Matius 4:19  Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."

Dalam pilihan untuk mereformasi gereja, rencana ilahi yang sama dilihat dalam rencana untuk penanaman gereja. 

Guru surgawi melewati orang-orang  besar di bumi, yang bergelar dan kaya, yang terbiasa menerima pujian dan penghormatan. Mereka begitu bangga dan percaya diri dalam superioritas mereka yang membual sehingga mereka tidak bisa dibentuk untuk bersimpati dengan sesamanya dan menjadi kolaborator dengan Manusia Nazareth yang rendah hati. 

Kepada nelayan Galilea yang bekerja keras dan tidak belajar adalah panggilan: "Ikuti Aku, dan aku akan membuatmu menjadi penjala manusia." Matius 4:19. 
Para murid ini rendah hati dan dapat diajar. 

Semakin sedikit mereka dipengaruhi oleh pengajaran palsu, semakin berhasil Kristus mengajar dan melatih mereka untuk pelayanan-Nya. 

Jadi pada masa Reformasi. Para Reformator terkemuka adalah orang-orang yang hidup rendah hati — orang-orang yang terbebas dari kebanggaan pangkat dan pengaruh kefanatikan. 

Adalah rencana Tuhan untuk menggunakan instrumen yang rendah hati untuk mencapai hasil yang luar biasa. 

Maka kemuliaan tidak akan diberikan kepada manusia, tetapi bagi Dia yang bekerja melalui mereka untuk mau dan untuk melakukan kesenanganNya {GC 171.1}

Tulisan aslinya :

In the choice of instrumentalities for the reforming of the church, the same divine plan is seen as in that for the planting of the church. The heavenly Teacher passed by the great men of the earth, the titled and wealthy, who were accustomed to receive praise and homage as leaders of the people. They were so proud and self-confident in their boasted superiority that they could not be molded to sympathize with their fellow men and to become colaborers with the humble Man of Nazareth. To the unlearned, toiling fishermen of Galilee was the call addressed: “Follow Me, and I will make you fishers of men.” Matthew 4:19. These disciples were humble and teachable. The less they had been influenced by the false teaching of their time, the more successfully could Christ instruct and train them for His service. So in the days of the Great Reformation. The leading Reformers were men from humble life—men who were most free of any of their time from pride of rank and from the influence of bigotry and priestcraft. It is God’s plan to employ humble instruments to accomplish great results. Then the glory will not be given to men, but to Him who works through them to will and to do of His own good pleasure. {GC 171.1}



Comments

Popular posts from this blog

Rabu, 21 Juli 2021. Sesuatu yang Baru

Saya wajib mengakui semua dosa saya, jangan ada yang tersisa yang disembunyikan ? Dengan mengakui dosa kepada Allah dan juga kepada sesama manusia, saya telah mati bagi diri sendiri dan Kristus muncul dalam hidup saya ? Saya wajib memeriksaan diri, mencari firmanNya dalam Kitab Suci, dan doa yang rendah hati, dengan bantuan Roh Kudus saya akan dimampukan melihat kesalahan saya untuk segera diperbaiki dan saya akan dimampukanNya memahami tipu daya kuasa kegelapan yg menipu itu ? Kata-kata Daud adalah doa dari jiwa yang bertobat: “Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar! Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku! Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kauanggap jahat, supaya ternyata Engkau adil dalam putusan-Mu, bersih dalam penghukuman-Mu.  Sesungguhnya, dal...

Minggu, 19 September 2021.

Youtube Thumbnail Image https://staticdotwixstaticdotcom/media/7eeb4b_13ec61aa7d6449859eeb1f37d59f660e~mv2dotjpg/v1/fill/w_350,h_350,al_c,q_90/7eeb4b_13ec61aa7d6449859eeb1f37d59f660e~mv2dotjpg Sebagaimana Yesus Kristus, melalui roh Kristus memperhatikan & memelihara Yohanes di pulau Patmos, juga semua umatNya yang tersisa yang tercerai-berai—ada yang di gunung, ada yang diasingkan, ada yang dikejar, ada yang dianiaya, Roh Kristus yang sama juga melayani, memperhatikan & memelihara gerejaNya dan umatNya yang sisa sampai hari ini, menggenapi janjiNya, “Sesungguhnya, Aku menyertai kamu selalu, bahkan sampai akhir zaman.” Matius 28:20 Yohanes, diasingkan di Pulau Patmos, ... mendengar suara yang berkata, "Aku adalah Alfa dan Omega, yang pertama dan yang terakhir" (Wahyu 1:11). Mendengar suara itu, Yohanes jatuh tersungkur seolah mati.  Dia tidak mampu melihat kemuliaan Ilahi. Tetapi sebuah tangan mengangkat Yohanes, dan suara yang dia ingat sebagai suara Tuannya. Ia dikua...

Sabtu, 31 Oktober 2020. Lebih Banyak lagi Pelajaran dari Guru Agung

Bartimeus yg buta rindu bertemu Yesus Kristus utk disembuhkan dan berhasil bertemu dan disembuhkan, namun banyak orang yang bisa melihat yang tidak mampu bertemu Juruselamat dunia ? apa saya sungguh membutuhkan Yesus Kristus dalam hidup saya atau saya hanya sekadar orang yg bisa melihat tapi 'buta' akan kebutuhan Juruselamat (tahukah saya kenapa saya masih 'buta' sampai hari ini) ? Orang Farisi dan para 'guru2 spiritual' yg handal dlm mengajarkan firman, para ahli2 kitab tidak dapat melihat keindahan di dalam Yesus Kristus, mereka nampaknya melihat tapi 'buta' juga ? Yesus yang mana sesungguhnya yg sdg saya 'pandang' ? Yesus Kristus atau 'Yesus' yang lain (another Jesus) yg menginspirasi 'lifestyle' saya ? Tahukah saya, saat saya 'memandang' maka saya akan diubahkan serupa dengan yg saya 'pandang' ? Sadarkah saya, jika saya 'memandang' Yesus Kristus yang biasa berpakaian sederhana dan hidup sederhana, maka ...