Apakah saya punya andil hingga seseorang berpaling dari Yesus Kristus, yg pada awalnya orang tsb sempat membuka hati bagiNya?
Apakah saya masuk golongan orang2 yg nyatanya sdh sdg memenuhi penggenapan isi nubuat?
Jika demikian, tahukah saya, saya lebih menyedihkan hidup rohaninya dari orang yg disalib di samping Yesus Kristus, saat Dia tersalib?
Pada akhirnya, sudahkah saya, seperti salah satu pencuri itu, mengakui Yesus sebagai Anak Allah?
Lukas 23:39 (TB) Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: "Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!"

Orang-orang ini, yang mengaku sebagai pengajar2 nubuat, dengan sendirinya mengulangi kata-kata yang telah dinubuatkan yang akan mereka ucapkan pada kesempatan ini;
namun, dalam kebutaan mereka,
mereka tidak merasa bahwa mereka sedang memenuhi nubuat.
Para pejabat kaabah, para prajurit yang keras, pencuri keji di atas salib, semuanya bersatu dalam pelecehan mereka terhadap Kristus. {5Red 76.1}
Para pencuri yang disalibkan bersama Yesus menderita siksaan fisik bersamaNya;
tetapi yg seorang hanya diperkeras dan dibuat putus asa dan menantang oleh karena rasa sakitnya.
Dia mengambil cemoohan para imam, dan mencerca Yesus, mengatakan, "Jika Engkau adalah Kristus, selamatkanlah diriMu dan kami."
Pelaku yg lain bukanlah penjahat yang keras; akhlaknya telah rusak, tetapi kejahatannya tidak begitu besar seperti halnya banyak orang yang berdiri di bawah salib mencaci maki Juruselamat. {5Red 76.2}
Sama dengan orang Yahudi lainnya, ia percaya bahwa Mesias akan segera datang. Dia telah mendengar Yesus, dan dihukum oleh ajarannya;
tetapi melalui pengaruh para imam dan penguasa dia telah berpaling dariNya.
Dia telah berusaha menenggelamkan keyakinannya dalam pesona kesenangan.
Kumpulan yang korup telah membawanya semakin jauh ke dalam kejahatan, sampai ia ditangkap karena kejahatan terbuka dan dihukum mati di atas salib.
Pada hari pencobaan itu dia bersama Yesus di aula pengadilan dan dalam perjalanan ke Kalvari. Dia telah mendengar Pilatus menyatakan Dia sebagai Orang yang benar.
Dalam hatinya dia mengakui Yesus sebagai Anak Allah. {5Red 76.3}
Tulisan aslinya :
These men, who professed to be the expounders of prophecy, were themselves repeating the very words which inspiration had foretold they would utter upon this occasion; yet, in their blindness, they did not perceive that they were fulfilling prophecy. The dignitaries of the temple, the hardened soldiers, the vile thief upon the cross, and the base and cruel among the multitude, all united in their abuse of Christ. {5Red 76.1}
The thieves who were crucified with Jesus suffered like physical torture with him; but one was only hardened and rendered desperate and defiant by his pain. He took up the mocking of the priests, and railed upon Jesus, saying, “If thou be Christ, save thyself and us.” The other malefactor was not a hardened criminal; his morals had been corrupted by association with the base, but his crimes were not so great as were those of many who stood beneath the cross reviling the Saviour. {5Red 76.2}
In common with the rest of the Jews, he had believed that Messiah was soon to come. He had heard Jesus, and been convicted by his teachings; but through the influence of the priests and rulers he had turned away from him. He had sought to drown his convictions in the fascinations of pleasure. Corrupt associations had led him farther and farther into wickedness, until he was arrested for open crime and condemned to die upon the cross. During that day of trial he had been in company with Jesus in the judgment hall and on the way to Calvary. He had heard Pilate declare him to be a just man; he had marked his Godlike deportment and his pitying forgiveness of his tormentors. In his heart he acknowledged Jesus to be the Son of God. {5Red 76.3}
Comments
Post a Comment