Skip to main content

Senin, 11 Oktober 2021


Image https://i1dotsndcdndotcom/artworks-000421399572-rpbejj-t500x500dotjpg

Orang yang bisa dipakai TUHAN bagi pekerjaanNya hanyalah mereka yang rendah hati, saat kesombongan masih mendominasi hidup saya, TUHAN tidak bisa pakai saya

Cara2 dunia tidak 'compatible' dengan cara2 TUHAN, Musa, calon penguasa dunia di zaman nya jalani proses 'cuci otak' tahunan di padang gurun sblm bisa TUHAN pakai

Dan Allah mendengar keluhan mereka, dan Allah mengingat perjanjian-Nya dengan Abraham, dengan Ishak, dan dengan Yakub.

Dan Allah memandang anak-anak Israel, dan Allah menghormati mereka.”

Waktu pembebasan Israel telah tiba. Tetapi tujuan Allah harus dicapai dengan cara merendahkan kesombongan manusia.

Pembebas harus pergi sebagai gembala yang rendah hati, dengan hanya tongkat di tangannya; tetapi Allah akan menjadikan tongkat itu sebagai lambang kekuasaan-Nya.

Saat memimpin kawanannya pada suatu hari di dekat Horeb, “gunung Allah”, Musa melihat semak berkobar, dahan, dedaunan, dan batangnya, semuanya terbakar, namun tampaknya tidak akan habis.

Dia mendekat untuk melihat pemandangan yang indah, ketika sebuah suara dari luar api memanggilnya dengan namanya. Dengan bibir gemetar dia menjawab, “Ini aku.” Dia diperingatkan untuk tidak mendekat dengan tidak hormat: “Lepaskan sepatumu dari kakimu; karena tempat di mana engkau berdiri adalah tanah suci....

Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub.” Dialah yang, sebagai Malaikat perjanjian, telah menyatakan diri-Nya kepada para leluhur di masa lampau. “Dan Musa menyembunyikan wajahnya; karena dia takut memandang Allah.” {PP 251.2}

And God heard their groaning, and God remembered His covenant with Abraham, with Isaac, and with Jacob. And God looked upon the children of Israel, and God had respect unto them.” The time for Israel’s deliverance had come. But God’s purpose was to be accomplished in a manner to pour contempt on human pride. The deliverer was to go forth as a humble shepherd, with only a rod in his hand; but God would make that rod the symbol of His power. Leading his flocks one day near Horeb, “the mountain of God,” Moses saw a bush in flames, branches, foliage, and trunk, all burning, yet seeming not to be consumed. He drew near to view the wonderful sight, when a voice from out of the flame called him by name. With trembling lips he answered, “Here am I.” He was warned not to approach irreverently: “Put off thy shoes from off thy feet; for the place whereon thou standest is holy ground.... I am the God of thy father, the God of Abraham, the God of Isaac, and the God of Jacob.” It was He who, as the Angel of the covenant, had revealed Himself to the fathers in ages past. “And Moses hid his face; for he was afraid to look upon God.” {PP 251.2}


Comments

Popular posts from this blog

Rabu, 21 Juli 2021. Sesuatu yang Baru

Saya wajib mengakui semua dosa saya, jangan ada yang tersisa yang disembunyikan ? Dengan mengakui dosa kepada Allah dan juga kepada sesama manusia, saya telah mati bagi diri sendiri dan Kristus muncul dalam hidup saya ? Saya wajib memeriksaan diri, mencari firmanNya dalam Kitab Suci, dan doa yang rendah hati, dengan bantuan Roh Kudus saya akan dimampukan melihat kesalahan saya untuk segera diperbaiki dan saya akan dimampukanNya memahami tipu daya kuasa kegelapan yg menipu itu ? Kata-kata Daud adalah doa dari jiwa yang bertobat: “Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar! Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku! Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kauanggap jahat, supaya ternyata Engkau adil dalam putusan-Mu, bersih dalam penghukuman-Mu.  Sesungguhnya, dal...

Sabtu, 31 Oktober 2020. Lebih Banyak lagi Pelajaran dari Guru Agung

Bartimeus yg buta rindu bertemu Yesus Kristus utk disembuhkan dan berhasil bertemu dan disembuhkan, namun banyak orang yang bisa melihat yang tidak mampu bertemu Juruselamat dunia ? apa saya sungguh membutuhkan Yesus Kristus dalam hidup saya atau saya hanya sekadar orang yg bisa melihat tapi 'buta' akan kebutuhan Juruselamat (tahukah saya kenapa saya masih 'buta' sampai hari ini) ? Orang Farisi dan para 'guru2 spiritual' yg handal dlm mengajarkan firman, para ahli2 kitab tidak dapat melihat keindahan di dalam Yesus Kristus, mereka nampaknya melihat tapi 'buta' juga ? Yesus yang mana sesungguhnya yg sdg saya 'pandang' ? Yesus Kristus atau 'Yesus' yang lain (another Jesus) yg menginspirasi 'lifestyle' saya ? Tahukah saya, saat saya 'memandang' maka saya akan diubahkan serupa dengan yg saya 'pandang' ? Sadarkah saya, jika saya 'memandang' Yesus Kristus yang biasa berpakaian sederhana dan hidup sederhana, maka ...

Minggu, 19 September 2021.

Youtube Thumbnail Image https://staticdotwixstaticdotcom/media/7eeb4b_13ec61aa7d6449859eeb1f37d59f660e~mv2dotjpg/v1/fill/w_350,h_350,al_c,q_90/7eeb4b_13ec61aa7d6449859eeb1f37d59f660e~mv2dotjpg Sebagaimana Yesus Kristus, melalui roh Kristus memperhatikan & memelihara Yohanes di pulau Patmos, juga semua umatNya yang tersisa yang tercerai-berai—ada yang di gunung, ada yang diasingkan, ada yang dikejar, ada yang dianiaya, Roh Kristus yang sama juga melayani, memperhatikan & memelihara gerejaNya dan umatNya yang sisa sampai hari ini, menggenapi janjiNya, “Sesungguhnya, Aku menyertai kamu selalu, bahkan sampai akhir zaman.” Matius 28:20 Yohanes, diasingkan di Pulau Patmos, ... mendengar suara yang berkata, "Aku adalah Alfa dan Omega, yang pertama dan yang terakhir" (Wahyu 1:11). Mendengar suara itu, Yohanes jatuh tersungkur seolah mati.  Dia tidak mampu melihat kemuliaan Ilahi. Tetapi sebuah tangan mengangkat Yohanes, dan suara yang dia ingat sebagai suara Tuannya. Ia dikua...