Apakah saya seorang pendekar pembela sabat hari ketujuh yg gagah tangguh nan perkasa yg disayangkan juga disesali, 'kok bisa2nya jadi penolak Yesus Kristus, Anak Allah, Tuhan nya hari sabat ?
Saat saya belum kenal dgn benar, Anak Allah, Tuhan atas hari sabat, sesuai alkitab & roh nubuat, saya sedang kembali melintasi jalan yg sama yang ditempuh orang Yahudi, para pendekar sabat yg gagah berani yg ternyata berdasar pada ajaran tradisi manusia2 cerdas, dengan berakhir membunuh Anak Allah, Yesus Kristus ...walaupun saya mengaku seorang pemelihara sabat yg disiplin, tegas & ketat, pembawa persembahan & perpuluhan yg 'sharp & super on time', 'pelayan' dan penda'wah yg tak kenal lelah, 'endorser' cinta kasih yg lantang, pejuang hak azasi manusia yg teguh, penjunjung tinggi nilai2 toleransi serta tak ketinggalan penderma yg tersohor ?
Yohanes 5:10 (TB) Karena itu orang-orang Yahudi berkata kepada orang yang baru sembuh itu: "Hari ini hari Sabat dan tidak boleh engkau memikul tilammu."
Apa kesaksian Yesus Kristus, roh nubuat, terkait peristiwa ini ? klik https://youtu.be/-ZgftwZDGZg
Keegoisan orang-orang Farisi dan ahli hukum tidak pernah berubah lebih buruk daripada dalam hal Sabat dan arti serta tujuannya yang sebenarnya.
Sejauh menyangkut makna dan tujuan Tuhan dalam hari Sabat-Nya, mereka sendiri sama sekali telah melupakannya, dan oleh tradisi mereka, dan tuntutan telah sepenuhnya menyembunyikannya dari pikiran dan hati orang-orang.
Ini adalah hasil puncak dari jalan pikiran mereka yang sesat. Dan karena Yesus adalah Tuhan atas hari Sabat, dan untuk mengingatkan siapa Dia bagi umat manusia, adalah maksud sebenarnya dari hari Sabat,—dengan kata lain, Dia sendiri, sebagaimana Dia hidup di antara mereka, menjadi manifestasi dari maksud yang sebenarnya tentang hari Sabat,
jelaslah bahwa tidak ada yang dapat membangkitkan lebih banyak atau lebih permusuhan pahit dari orang-orang ini daripada dalam kata-kata dan tindakan-Nya sehubungan dengan hari Sabat. SITI 14 November 1900, halaman 4.8
Sekarang pikirkan ini: Yesus adalah Tuhan atas hari Sabat. Sabat adalah tanda siapa Dia bagi umat manusia. Dia berada dalam hidup-Nya ekspresi hidup dari hari Sabat.
Oleh karena itu tidak mungkin bagi-Nya untuk melakukan sesuatu pada hari Sabat yang tidak memelihara hari Sabat; karena perbuatan itu sendiri merupakan ekspresi dari makna hari Sabat. SITI 14 November 1900, halaman 4.13
Tetapi pemeliharaan SabatNya tidak sesuai dengan ide-ide Sabat dari orang-orang Farisi dan ahli Taurat.
Oleh karena itu, mereka menyebutNya melanggar hari Sabat.
Gagasan Kristus tentang hari Sabat adalah gagasan Allah tentang hari Sabat.
Gagasan orang Farisi tentang hari Sabat dan pemeliharaan Sabat, yang secara langsung berlawanan dengan gagasan Tuhan Yesus.
Oleh karena itu kontroversi pada hari itu antara Kristus dan orang-orang Farisi dan para ahli hukum Taurat, hanyalah apakah gagasan Allah tentang hari Sabat harus menang, atau apakah gagasan manusia tentang hari Sabat yang harus menang. SITI 14 November 1900, halaman 4.14
“Oleh karena itu orang-orang Yahudi menganiaya Yesus, dan berusaha membunuh Dia, karena Dia telah melakukan hal-hal ini pada hari Sabat. Tetapi Yesus menjawab mereka, Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, dan Aku bekerja.
Oleh karena itu orang-orang Yahudi semakin berusaha untuk membunuh-Nya, karena Dia tidak hanya telah melanggar hari Sabat, tetapi juga mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya, menjadikan diri-Nya setara dengan Allah.” Yohanes 5:16-18. SITI 14 November 1900, halaman 4.15
Tulisan aslinya :
In nothing had the selfishness of the Pharisees and doctors of the law taken a more perverse turn than in the matter of the Sabbath and its true meaning and purpose.
So far as the Lord’s meaning and purpose in His Sabbath are concerned, they had utterly lost sight of it themselves, and by their traditions, and exactions had completely hidden it from the minds and hearts of the people.
This was the crowning result of their perverse-minded course. And as Jesus is Lord of the Sabbath, and as to bring to mind what He is to mankind, is the true intent of the Sabbath,—in other words, He Himself, as He lived among them, being the manifestation of the true intent of the Sabbath, it is evident that in nothing could His course arouse more or more bitter antagonism from these men than in His words and actions with relation to the Sabbath. SITI November 14, 1900, page 4.8
Now think of this: Jesus is Lord of the Sabbath. The Sabbath is the sign of what He is to mankind. He then was in His life the living expression of the Sabbath.
Therefore it was impossible for Him to do anything on the Sabbath that was not Sabbath-keeping; because the very doing of it was in itself the expression of the meaning of the Sabbath. SITI November 14, 1900, page 4.13
But his Sabbath-keeping did not suit the Sabbath ideas of the Pharisees and the doctors of the law and the scribes.
They, therefore, called it Sabbath-breaking.
Now Christ’s ideas of the Sabbath are God’s ideas of the Sabbath.
The Pharisees’ ideas of the Sabbath and of Sabbath-keeping, being directly the opposite of the Lord Jesus’ ideas, were wrong.
Therefore the controversy in that day between Christ and the Pharisees and the doctors of the law, was simply whether God’s ideas of the Sabbath should prevail, or whether man’s ideas of it should prevail. SITI November 14, 1900, page 4.14
“Therefore did the Jews persecute Jesus, and sought to slay Him, because He had done these things on the Sabbath day. But Jesus answered them, My Father worketh hitherto, and I work. Therefore the Jews sought the more to kill Him, because He not only had broken the Sabbath, but said also that God was His Father, making Himself equal with God.” John 5:16-18. SITI November 14, 1900, page 4.15
Comments
Post a Comment