Harusnya saya paham adalah tidaklah aman untuk mempercayakan penyelidikan Kitab Suci kepada orang lain yg seharusnya dilakukan oleh saya pribadi, betapapun terpelajarnya orang itu ? apakah saya masih juga gemar 'disuapi' orang lain sampai di tahun yang baru ini ?
Adakah saya sedang melakukan hal yg dilakukan orang Yahudi yg tidak mengenal Allah Bapa, juga Yesus Kristus, yang Dia utus, saya yang mengaku sebagai umat pilihan Tuhan berada dalam kegelapan yang begitu menyimpang dari Tuhan sehingga saya tidak mengenali Pangeran kehidupan, yang merupakan dasar dari sistem ibadah saya ?
Saat saya semakin kenal Yesus Kristus, harga diri serta kemuliaan diri saya dipadamkan. Diri saya mati, dan Kristus yg hidup ? (dengan kata lain, harga diri dan kemuliaan diri saya tinggi saat saya belum terlalu kenal Yesus Kristus, saat itu diri saya yg hidup,dan Kristus pupus dlm diri saya ?)
Pada akhirnya, makin 'compatible' kah kekudusan bagi saya ?
Yesaya 6:3 Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!"
Kristus adalah pusat dan kemuliaan penguasa sejak dulukala. Dari waktu ke waktu Dia menyingkirkan selubung itu dan mengungkapkan kemuliaan di baliknya.
Yesaya memiliki pandangan yang jelas tentang kemuliaan ini ketika dia menggambarkan Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan terangkat, dan kereta berapi-Nya memenuhi bait suci.
Di atas berdiri serafim; masing-masing memiliki enam sayap; dua sayap menutupi wajahnya, dan dua menutupi kakinya, dan dengan dua lainnya dia terbang.
Dan yang satu berseru kepada yang lain, dan berkata, Kudus, kudus, kudus, Tuhan semesta alam; seluruh bumi penuh dengan kemuliaan-Nya.
Dan tiang pintu bergerak mendengar suara dia yang menangis, dan tempat itu dipenuhi asap. Lalu aku berkata, celakalah aku!; karena aku seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir; karena mataku telah melihat Raja, Tuhan semesta alam. " {BEcho 3 Desember 1894, par. 4}
Para seraphim berada di hadapan Yesus, namun mereka menutupi wajah dan kaki mereka dengan sayap. Mereka memandang Raja dalam keindahan-Nya, dan menutupi diri mereka sendiri.
Ketika Yesaya melihat kemuliaan Tuhan Yesus, jiwanya bersujud di dalam debu. Karena penglihatan yang tidak berkabut yang diizinkan dengan murah hati untuk dilihatnya, dia dipenuhi dengan sikap merendahkan diri.
Ini akan selalu berpengaruh pada pikiran manusia ketika sinar Matahari Kebenaran bersinar dengan gemilang di atas jiwa. Cahaya kemuliaan Tuhan akan mengungkapkan semua kejahatan yang tersembunyi, dan membawa jiwa ke tempat pengakuan yang rendah hati.
Saat kemuliaan Kristus semakin meningkat terungkap, manusia tidak akan melihat kemuliaan dalam dirinya; karena kelainan bentuk jiwanya yang tersembunyi dibiarkan terbuka, dan harga diri serta kemuliaan diri dipadamkan. Diri mati, dan Kristus hidup. {BEcho 3 Desember 1894, par. 5}
Orang-orang Yahudi tidak mengenal Allah Bapa, juga Yesus Kristus, yang Dia utus. Mereka telah kehilangan kebenaran yang disajikan bagi mereka oleh para bapa bangsa dan nabi, dan tidak mengenali Kristus, yang di dalamNya berdiam semua kegenapan Tubuh Ketuhanan.
Tidaklah aneh satu-satunya bangsa yang mengaku sebagai umat pilihan Tuhan berada dalam kegelapan yang begitu menyimpang dari Tuhan sehingga mereka tidak mengenali Pangeran kehidupan, yang merupakan dasar dari sistem ibadah mereka, yang dilambangkan dengan persembahan korban mereka?
Semoga kita melihat kekuatan kata-kata Kristus, “Selidiki Tulisan Suci; karena di dalamnya kamu pikir kamu memiliki kehidupan kekal; dan mereka adalah yang bersaksi tentang Aku. "
Tidaklah aman untuk mempercayakan penyelidikan Kitab Suci kepada orang lain yg seharusnya dilakukan oleh kita, betapapun terpelajarnya orang itu.
Jika orang itu tidak memiliki hubungan yang hidup dengan Tuhan, dia akan menyesatkan pikiran, dan menyebabkan kehancuran banyak jiwa.
“Bisakah orang buta menuntun orang buta? tidakkah mereka berdua akan jatuh ke dalam parit? " {BEcho 3 Desember 1894, par. 6}
Tulisan aslinya :
Christ was the centre and the glory of the ancient dispensation. From time to time He drew aside the vail and revealed the glory behind it. Isaiah had an unclouded view of this glory when he described the Lord sitting upon the throne that was high and lifted up, and His train filled the temple. “Above it stood the seraphim; each one had six wings; with twain he covered his face, and with twain he covered his feet, and with twain he did fly. And one cried unto another, and said, Holy, holy, holy, is the Lord of hosts; the whole earth is full of His glory. And the posts of the door moved at the voice of him that cried, and the house was filled with smoke. Then said I, Woe is me! for I am undone; because I am a man of unclean lips, and I dwell in the midst of a people of unclean lips; for mine eyes have seen the King, the Lord of hosts.” {BEcho December 3, 1894, par. 4}
The seraphim dwelt in the presence of Jesus, yet they veiled with their wings their faces and their feet. They looked upon the King in His beauty, and covered themselves. When Isaiah saw the glory of God, his soul was prostrated in the dust. Because of the unclouded vision he was graciously permitted to behold, he was filled with self-abasement. This will ever be the effect upon the human mind when the beams of the Sun of Righteousness shine gloriously upon the soul. The light of the glory of God will reveal all the hidden evil, and bring the soul to the place of humble confession. As the increasing glory of Christ is revealed, the human agent will see no glory in himself; for the concealed deformity of his soul is laid bare, and self-esteem and self-glorying are extinguished. Self dies, and Christ lives. {BEcho December 3, 1894, par. 5}
The Jews knew not God, nor Jesus Christ, whom He had sent. They had lost the truths presented to them by both patriarchs and prophets, and did not recognize Christ, in whom dwelt all the fulness of the Godhead bodily. Was it not strange that the only people who claimed to be the chosen people of God were in such darkness by departing from God that they did not recognize the Prince of life, who was the foundation of their system of worship, the very one who was symbolized by their sacrificial offerings? Well may we see the force of the words of Christ, “Search the Scriptures; for in them ye think ye have eternal life; and they are they which testify of Me.” It is not safe to commit this work of searching the Scriptures to any other man to do for us, however learned he may be. If he has not a living connection with God, he will mislead the mind, and cause the destruction of many souls. “Can the blind lead the blind? shall they not both fall into the ditch?” {BEcho December 3, 1894, par. 6}
Comments
Post a Comment