Amaran kembali, bahayanya saya merasa diri lebih tinggi, merasa benar sendiri, selalu berusaha memperoleh kehormatan dan pujian manusia ?
Adakah kaitan sikap2 saya yg macam itu dengan kemampuan saya mengenali/ menyadari dosa sendiri & mengakui dosa itu ?
Mudahkah membuang sikap2 macam itu yg sudah mengkristal ?
Tahukah saya, saat saya sudah tidak peka thd dosa saya karena senantiasa memperkembangkan sikap2 macam tsb di atas, saya sedang menuju kebinasaan saya ?
Pada akhirnya, adakah pelajaran yang saya 'petik' dari matinya raja Uzia, yang bisa mencerahkan dan meluruskan kembali jalur perjalanan spiritual saya ke depan, ditahun yang baru ini ?
Luk. 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."
“Karena setiap orang yang meninggikan dirinya akan direndahkan; dan dia yang rendah hati akan ditinggikan. "
Oleh karena itu, rendahkanlah dirimu di bawah tangan Allah yang perkasa, agar Dia dapat meninggikanmu pada waktuNya: serahkan semua kuatirmu kepadaNya; karena Dia peduli padamu. "
Semakin merasa diri lebih tinggi yang kita miliki tentang diri kita sendiri, semakin sedikit kebutuhan kita akan Yesus.
Kebaikan sejati tidak pernah meninggikan diri; tetapi orang yang merasa benar sendiri selalu berusaha memperoleh kehormatan dan pujian manusia.
Mereka telah membuat standar yang salah, dan memiliki opini yang terlalu tinggi tentang diri mereka sendiri.
Semua yang jatuh ke atas Batu karang, dan hancur, Kristus akan membangun dalam kemurnian dan kekudusan sejati.
Kita hendaknya bersyukur setiap saat dalam hidup kita, untuk Penebus yang begitu berbelas kasih.
Kerendahan hati yang sejati akan menuntun kita untuk mengetahui dosa-dosa kita, dan mengakuinya.
Itu akan menuntun kita untuk menerima Yesus, sebagai Satu-satunya yang dapat mengampuni dosa-dosa kita, dan yang dapat menyucikan kita dari semua ketidakbenaran. {RH 7 Agustus 1888, par. 11}
Tulisan aslinya :
“For every one that exalteth himself shall be abased; and he that humbleth himself shall be exalted.” “Humble yourselves therefore under the mighty hand of God, that he may exalt you in due time: casting all your care upon him; for he careth for you.” The more exalted opinion we have of ourselves, the less need shall we feel of Jesus. True goodness never exalts self; but the self-righteous are always reaching out for the honor and praise of men. They have set up a false standard, and have too high an opinion of themselves. All who fall upon the rock, and are broken, Christ shall build up in true purity and holiness. We should be grateful every moment of our lives, for such a compassionate Redeemer. True humility will lead us to know our sins, and to confess them. It will lead us to accept Jesus, as the only one who can forgive our sins, and who can cleanse us from all unrighteousness. {RH August 7, 1888, par. 11}
Comments
Post a Comment