Tahukah saya, berkhotbah harus berisi firman TUHAN, bukan ajaran/ kebiasaan/ perkataan manusia ?
Tahukah saya, perbuatan dosa saya harus ditegur (apapun/ siapapun saya, bukan didiamkan, apalagi pura2 'gak tahu), dan lakukan dengan kepanjangsabaran dan pengajaran, seperti yang Yesus Kristus teladankan ?
Dosa dibenci, tapi orang berdosa perlu diselamatkan ?
Sejauh ini, bagaimana sesungguhnya saya membagikan firman TUHAN kepada orang2 di sekitar saya ?
Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya: Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran. 2 Timotius 4: 1, 2. {CC 347.1}
Dalam surat terakhirnya kepada Timotius, Paulus menunjukkan di hadapan pekerja yang lebih muda sebuah cita-cita tinggi, menunjukkan tugas-tugas yang dilimpahkan kepadanya sebagai seorang pelayan Kristus ....
Paulus memintanya untuk mengkhotbahkan firman, bukan perkataan dan kebiasaan manusia;
siap bersaksi bagi Tuhan setiap kali ada kesempatan - di hadapan jemaat besar dan lingkaran pribadi, di jalan dan di depan api unggun, kepada teman dan musuh, baik dalam keadaan aman atau menghadapi kesulitan dan bahaya, saat ada celaan dan kerugian. {CC 347.2}
Khawatir bahwa sifat Timotius yang lembut dapat membuatnya menghindari dari bagian penting dari pekerjaannya, Paulus menasihati dia untuk setia dalam menegur dosa dan bahkan untuk menegur dengan tegas mereka yang bersalah atas kejahatan yang berat.
Namun dia harus melakukan ini "dengan kepanjangsabaran dan pengajaran" Dia harus mengungkapkan kesabaran dan kasih Kristus .... {CC 347.3}
Untuk membenci dan menegur dosa, dan pada saat yang sama menunjukkan belas kasihan dan kelembutan bagi orang berdosa, adalah pencapaian yang sulit.
Semakin sungguh-sungguh upaya kita untuk mencapai kesucian hati dan kehidupan, semakin tajam persepsi kita tentang dosa dan semakin diputuskan ketidaksetujuan kita terhadap penyimpangan dari yang benar.
Kita harus waspada terhadap kekejaman yang tidak semestinya terhadap si pelaku kesalahan, tetapi kita juga harus berhati-hati untuk waspada betapa berdosanya dosa.
Ada kebutuhan untuk menunjukkan kesabaran dan kasih seperti Kristus kepada orang yang bersalah, tetapi ada juga bahaya menunjukkan toleransi yang begitu besar atas kesalahannya sehingga orang yang bersalah akan menganggap dirinya tidak pantas untuk dicela .... {CC 347.4}
Tulisan aslinya :
I charge thee therefore before God, and the Lord Jesus Christ, who shall judge the quick and the dead at his appearing and his kingdom; preach the word; be instant in season, out of season; reprove, rebuke, exhort with all longsuffering and doctrine. 2 Timothy 4:1, 2. {CC 347.1}
In this his last letter to Timothy, Paul held up before the younger worker a high ideal, pointing out the duties devolving on him as a minister of Christ.... Paul bids him preach the word, not the sayings and customs of men; to be ready to witness for God whenever opportunity should present itself—before large congregations and private circles, by the way and at the fireside, to friends and to enemies, whether in safety or exposed to hardship and peril, reproach and loss. {CC 347.2}
Fearing that Timothy’s mild, yielding disposition might lead him to shun an essential part of his work, Paul exhorted him to be faithful in reproving sin and even to rebuke with sharpness those who were guilty of gross evils. Yet he was to do this “with all long-suffering and doctrine.” He was to reveal the patience and love of Christ.... {CC 347.3}
To hate and reprove sin, and at the same time to show pity and tenderness for the sinner, is a difficult attainment. The more earnest our own efforts to attain to holiness of heart and life, the more acute will be our perception of sin and the more decided our disapproval of any deviation from the right. We must guard against undue severity toward the wrongdoer, but we must also be careful not to lose sight of the exceeding sinfulness of sin. There is need of showing Christlike patience and love for the erring one, but there is also danger of showing so great toleration for his error that he will look upon himself as undeserving of reproof.... {CC 347.4}
Comments
Post a Comment